Penulis: Obel SP.MP
Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand
Polusi udara beberapa waktu belakangan menjadi topik pembicara utama masyarakat tanah air. Tidak terkecuali di kota Padang yang beberapa minggu terakhir diselimuti oleh kabut asap yang diduga berasal dari kiriman provinsi tetangga seperti Sumatera Selatan, Jambi dan Riau. Kondisi ini sangat wajar dibahas dan menjadi timeline diberbagai surat kabar dan media mengingat polusi udara telah berdampak kepada kehidupan, seperti peningkatan penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas atau yang dikenal dengan sebutan ISPA. Sebagai informasi, bahwa polusi udara merupakan udara yang terkontaminasi oleh zat antropogenik atau alami dalam konsentrasi tinggi untuk waktu yang lama, yang mengakibatkan efek buruk pada kenyamanan dan kesehatan manusia serta ekosistem.
Langkah-langkah untuk menurunkan polusi udara tentu sudah banyak dilakukan termasuk salah satunya yaitu menanam tanaman yang memiliki manfaat dalam memfilter udara. Tanaman dipilih karena merupakan kandidat potensial untuk menghilangkan polutan melalui berbagai mekanisme biologis yang melibatkan akumulasi, imobilisasi, volatilisasi, dan degradasi. Ada banyak tanaman yang patut dipertimbangkan di tengah polusi udara yang sedang menggila. Yang dijadikan sebagai langkah pencegahan polusi udara disamping menyalurkan hobbi dan mempercantik ruangan rumah. Diantaranya yaitu :
1. Lidah mertua
Lidah mertua mampu menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen pada malam hari. Sehingga termasuk tanaman ideal untuk dekorasi kamar tidur karena memberikan aliran udara yang sehat. Lidah mertua juga menyerap polutan lain seperti CO2, benzene, formaldehida, xylene, trikloroetilena dan toluene yang merupakan polusi penyebab kanker. Tanaman hias ini termasuk tanaman yang mudah tumbuh subuh di segala jenis situasi pencahayaan, baik di dalam dan luar rumah.
2. Bunga lili
Bunga lili mampu menyerap racun berbahaya yang ada di udara. Senyawa beracun tersebut antara lain berupa formaldehida, trikloroetilen, dan aseton yang menyebabkan iritasi, keracunan, bahkan kanker. Selain bermanfaat bagi lingkungan, bunga ini dapat menjadi hiasan rumah yang indah.
3. Tanaman laba-laba atau Spider Plant
Studi NASA menemukan bahwa tanaman hias ini dapat membantu menghilangkan 95% bahan kimia dari udara dalam 24 jam. Spider plant dapat menyaring racun berupa formaldehida, benzena, karbon monoksida, stirena, toluena dan xilena yang dihasilkan dari asap bakaran, knalpot kendaraan, dan asap tembakau atau rokok.
4. Palem bambu
Dalam penelitian NASA, tanaman ini ditemukan dapat menghilangkan zat polutan seperti benzena, karbon monoksida, xylene, formaldehyde, dan lainnya.
5. Aglaonema
Aglaonema atau dikenal dengan nama sri rejeki ini cukup populer dipelihara para penyuka tanaman hias. Daya tarik dari tanaman ini adalah cukup mudah dirawat dan dapat bertahan cukup lama. Sementara untuk perawatannya, cukup dengan menyiramnya sekali setiap minggu. Aglaonema mampu menghilangkan polutan karbon monoksida, benzene, formaldehida, dan trikloroetilen
6. Lidah Buaya
Lidah buaya adalah salah satu tanaman yang diuji NASA dalam studi udara bersih. Tanaman ini sangat sebaguna baik digunakan untuk kesehatan dan kecantikan kulit, juga dapat membersihkan udara akibat polutan. Lidah buaya mampu menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen ke udara di sekitarnya. Tanaman hias ini juga dipercaya dapat membuat tidur lebih nyenyak ketika diletakan di dalam kamar. Selain menyerap karbon dioksida, sukulen pada lidah buaya juga mampu menyerap zat seperti formaldehida dan benzena.
7. Nephrolepis atau Paku-Pakuan
Nephrolepis merupakan tamanan jenis paku-pakuan. Tanaman ini sangat baik untuk melembabkan dan membersihkan udara dari formaldehid, CO2 dan xilena. Tanaman ini tumbuh dengan baik di tempat teduh dengan cukup air. Salah satu alasan mengapa Nephrolesis direkomendasikan adalah karena tanaman ini tidak berbahanya untuk anak-anak maupun binatang peliharanya. Selain itu, tanaman ini juga berguna untuk membersihkan udara, mengurangi kebisingan dan stres