Limapuluh Kota,- Gua Lida Ajer atau Ngalau Lidah Ayia yang berada di Nagari Tungkar, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, diyakini tim ilmuwan dunia pernah dihuni manusia purba tertua di Asia Tenggara (ASEAN). Di gua ini pula, sejumlah peneliti Indonesia, menemukan ratusan lukisan purba dengan motif menyerupai manusia. Termasuk menyerupai gerakan dasar silet Minangkabau.
Sayangnya, berbagai kandungan ilmu pengetahuan di Gua Lida Ajer yang berada dalam lahan bekas pabrik marmer, terancam tidak dapat digali lebih jauh lagi. Sebab, Gua Lida Ajer yang dililit sengketa pertanahan dan kemelut pertambangan sejak 1998 silam, masih berada di bawah bayang-bayang lelang eksekusi pengadilan yang sudah dua kali diajukan oleh seorang investor berkewarganegaraan Belanda, berdasarkan keputusan yang sudah berkekuatan hukum tetap.
Setidaknya, itu disampaikan oleh tokoh muda Situjuah Limo Nagari, M. Fajar Rillah Vesky, yang sudah melakukan riset tentang Gua Lida Ajer, sejak tahun 2017 silam. Menurut Fajar, lahan tempat Gua Lida Ajer berada, masih berpotensi dilelang ekseksusi kembali oleh pengadilan. Karena memang, perkaranya sudah berkekuatan hukum tetap.
"Untuk itu, pemerintah dan otoritas terkait, perlu segera turun tangan. Paling penting, segera tetapkan Gua Lida Ajer sebagai cagar budaya, sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan Perarturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2022 tentang Register Nasional dan Pelestarian Cagar Budaya," kata M. Fajar Rillah Vesky dalam keterangan pers, Minggu (5/11/2023).
Fajar sendiri juga punya cara tersendiri untuk melindungi dan menyelamatkan keberadaan Gua Lida Ajer sebagai warisan penting bagi ilmu pengetahuan. Wartawan dan penulis itu meluncurkan buku barunya berjudul "Lida Ajer dari Tungkar Untuk Dunia". Buku ini diterbitkan penerbit Visigraf, Padang, yang dipimpin sastrawan Yusrizal KW, bekerja sama dengan surat kabar Padang Ekspres, tempat Fajar bekerja sejak 2006 silam.
Proses penerbitan buku "Lida Ajer Dari Tungkar Untuk Dunia" karya M. Fajar Rillah Vesky, sudah dimulai sejak Agustus 2023 silam. Ditandai dengan peluncuran cover buku itu pada perayaan HUT RI di Lapangan Jirek, Nagari Tungkar. Dan dua bulan kemudian, tepatnya akhir Oktober 2023, buku itu diluncurkan secara bergiliran oleh Direktur Utama Padang Ekspres Muhammad Nazir Fahmi dan Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo.
"Buku Lida Ajer Dari Tungkar Untuk Dunia ini, merupakan kumpulan karya kami di Padang Ekspres. Dalam buku ini, kami menyampaikan betapa pentingnya Gua Lida Ajer sebagai warisan ilmu pengetahuan dari Tungkar untuk dunia. Buku ini jangan kami niatkan sebagai edukasi untuk masyarakat luas, khususnya masyarakat Situjuah Limo Nagari," kata M. Fajar Rillah Vesky. (*)