gambar by net |
Salingkaluak.com,- Dalam era modern ini, keberagaman makanan terus berkembang seiring dengan inovasi dan kreasi baru yang muncul dari para koki dan penggemar kuliner. Makanan tidak lagi hanya sekadar kebutuhan pokok, melainkan juga menjadi medium ekspresi seni dan kreativitas. Keinginan untuk menjelajahi dunia kuliner menjadi semakin kuat. Tidak lagi terpaku pada kebiasaan makan yang sama, orang-orang kini merasa antusias untuk mencoba makanan baru yang menggoda lidah dan menghadirkan pengalaman gastronomi yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
Dunia kuliner terus berkembang, memperkenalkan kebaruan dan inovasi yang membuat kita terkesima. Dari makanan fusion yang menggabungkan rasa dari berbagai budaya hingga makanan berbasis tanaman yang ramah lingkungan, semua ini menciptakan pengalaman kuliner yang tidak hanya menggoda lidah tetapi juga memikat mata. Dengan terus menjelajahi dan menghargai keberagaman ini, kita dapat menemukan keindahan dalam setiap suapan dan menyadari bahwa dunia makanan selalu penuh dengan kejutan dan kebaruan.
Industri kuliner menjadi industri yang mampu bertahan pada saat pandemi covid 19. Disaat banyaknya bidang usaha yang bertumbangan, jumlah pelaku usaha kuliner menunjukan peningkatan bisnis kuliner merupakan bisnis yang sangat menjanjikan dan tidak mengenal krisis, karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Adanya perkembangan zaman juga menyebabkan pola konsumsi masyarakatpun juga mulai berubah, masyarakat lebih membutuhan makanan yang praktis baik daru segi pembuatan, penyajian, hingga cara konsumsinya. Hal ini mendorong pelaku usaha untuk terus berinovasi demi mampu bertahan bersaing di industri ini. Pelaku usaha didorong untuk mengeluarkan ide-ide kreatif dalam mengolah dan mengemas produk makanan. Bagi konsumen pun tentunya ingin mencoba makanan baru dan beragam untuk memenuhi keiginannya. Bisnis kuliner telah merambah ke berbagai tempat, mulai dari pasar tradisional hingga menyebar ke supermarket dengan menyediakan jenis kuliner yang juga beragam, mulai dari minuman, cemilan, lauk pauk, ataupun makanan berat lainnya.
Dengan adanya peluang besar yang menjanjikan untuk memulai usaha di bidang kuliner, maka para pengusaha saat ini saling berinovasi dalam menciptakan ataupun mengembangkan menu-menu makanan yang mengikuti selera konsumsi masyarakat. Bisnis kuliner ini juga dapat dikembangkan oleh pengusaha home industry.
Dari penelitian Fatma Poni Mardiah dan Olivia Demota dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unand menemukan bahwa pelaku usaha bidang makanan sebaiknya secara berkala melakukan pergantian variasi makanan yang ditawarkan, karena adanya inovasi konsumen, namun mereka membeli bukan karena ingin mencari hal baru. Konsumen yang bersedia membayar terjadi ketika mereka mencari kebaruan. Konsumen tidak bersedia membayar ketika mereka hanya mencari alternatif makanan lain (inovasi konsumen). Pelaku usaha sebaiknya mempertimbangkan dengan baik ketika akan memilih produk baru yang akan ditawarkan. Penelitian di Sumatera Barat tersebut memaparkan model perilaku konsumen yang bisa menjadi bahan pertimbangan pelaku usaha kuliner untuk merumuskan strategi diferensiasi produk mereka yang diliat dari novelty seeking, trustworththiness dan consumer innovativeness.
Pelaku usaha kuliner sebaiknya secara berkali merotasi atau menukar pilihan-pilihan menu yang mereka tawarkan. Pilihan variasi tadi bukan hanya dari jenis makanan, bisa dengan variasi rasa ataupun variasi kemasan. Sehingga menu yang ditawarkan tetap terlihat fresh. Pencarian kebaruan pada olahan produk makanan nya dan menjadi media yang sering mengenalkan produk makanan baru pada konsumen serta usaha yang memberikan pengalaman-pengalaman produk makanan secara berkelanjutan.
Keterpercayaan berpengaruh signifikan terhadap niat beli dan kesediaan untuk membayar dapat dilihat dari kepercayaan konsumen pada produk makanan dengan kebaharuan yang telah mereka coba karena selalu menghadirkan produk yang sesuai dengan harapan atau sesuai dengan ekspetasi dari konsumen, dilihat dari indikator bahwa banyak konsumen yang setuju bahwa pelaku usaha memberikan pengalaman yang membuat konsumen yakin dengan informasi produk, kesesuaian tampilan dan yakin dengan produk baru kedepannya.
Niat beli berpengaruh signifikan terhadap kesediaan membayar dapat dilihat dari kenyataan bahwa konsumen yang pada awalnya mempertimbangkan membeli produk akan bersedia menghabiskan lebih banyak uang serta merasa produk dengan kebaharuan ini pantas dibeli dengan harga tinggi dikarenakan tingginya antusias konsumen untuk mencoba produk makanan baru dan penasaran dengan apa yang selalu ditawarkan oleh pelaku usaha ini sendiri.
Makanan bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga tentang seni dan kreativitas. Dengan mencoba makanan baru, kita mendukung dan menghargai inovasi di dunia kuliner. Mungkin saja kita menemukan hidangan yang tidak hanya lezat tetapi juga menggugah imajinasi dan memicu keinginan untuk mencoba lebih banyak lagi. Eksplorasi keberuan dalam dunia kuliner bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang petualangan, inovasi, dan keberagaman. Keinginan untuk mencoba makanan baru menciptakan pengalaman yang menggembirakan, mendidik, dan mempersatukan orang-orang dari berbagai latar belakang. Dengan terus membuka diri terhadap kebaruan, kita tidak hanya merayakan kelezatan hidangan, tetapi juga merayakan kekayaan dunia yang luas melalui pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Oleh: Fatma Poni Mardiah, SE, MSM
Dosen Departemen Manajamen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas