Wahyudi Thamrin

Membedakan Macam-Macam Sawi

 

Salingkaluak.com,- Sawi  merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayur-sayuran yang dimanfaatkan daun-daun yang masih muda sebagai lalapan atau sayuran olahan lainnya. Berdasarkan infromasi, Sawi disinyalir berasal dari daerah Tiongkok dan Asia Timur yang telah dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang silam, kemudian menyebar luas ke Filipina dan Taiwan. Masuknya sawi ke wilayah Indonesia diduga pada abad XIX bersamaan dengan lintas perdagangan jenis sayuran subtropis lainnya, terutama kelompok kubis kubisan. Daerah pusat penyebaran sawi di Indonesia antara lain Cipanas, Lembang, Pengalengan, Malang dan Tosari. Terutama daerah yang mempunyai ketinggian diatas 1.000 meter dari permukaan laut.

Sawi selama ini dipandang menjadi suatu komoditi yang memiliki nilai komersial dan prospek yang baik. Selain ditinjau dari segi klimatologis, teknis dan ekonomis sosialnya juga sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia dan sayuran ini merupakan jenis sayuran yang digemari oleh semua golongan masyarakat. Permintaan terhadap tanaman sawi selalu meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran kebutuhan gizi.

Sawi yang dipanen biasanya dijadikan berbagai macam olahan, seperti ditumis, hingga disayur dan menjadi sayuran paling banyak dikonsumsi karena mudah ditemui. Untuk saat ini, sawi memiliki banyak varietas namun yang biasa dibudidayakan oleh petani di indonesia antara lain, sawi hijau, sawi putih, dan pakcoy. Bentuk dan ukuran masing-masing varietas berbeda, bahkan umur panen pun berbeda. Mungkin banyak yang belum tahu, jika sawi memiliki beberapa jenis, tak hanya sawi hijau atau sawi putih saja tetapi ternyata juga memilikijenis lain dengan bentuk yang berbeda-beda pula.

Ada beberapa sawi yang mungkin belum banyak kita kenal, diantaranya yaitu :

1.      Sawi Putih

Sawi putih banyak dijual di pasaran. Warna daun hijau. Jenis sawi ini merupakan salah satu jenis tanaman yang bisa membentuk krop seperti kubis. Krop terbentuk dari daun bagian dalam (pucuk) yang tumbuh dengan cepat, namun tidak diimbangi dengan mekarnya daun bagian luar. Sehingga menyebabkan daun bagian dalam terperangkap dan membentuk krop. Adapun warna putih pada daun bagian dalam, akibat tidak terkena sinar matahari. Sehingga tidak ada/ minim klorofil.


Sawi putih umumnya digunakan untuk isian capcai. Di Korea sawi putih menjadi bahan untuk membuat kimchi.  Seperti namanya, sawi ini berwarna putih kehijauan. Ia punya daun yang lebar dan kertiting.  Sawi putih baik dikonsumsi bagi yang menjalani program diet. Dalam 100 gr sawi putih hanya mengandung 16 kalori saja. 

Hebatnya lagi, sawi putih mampu menangkal kolesterol jahat pada tubuh. 

2.      Sawi Hijau

Di Indonesia sawi hijau merupakan jenis sawi yang paling dikenal. Sawi ini dapat diolah menjadi berbagai masakan dan pelengkap hidangan. Sawi hijau disebut juga caisim. Ia punya batang yang lebih panjang dibanding sawi lainnya. Daun sawi hijau juga lebih lebar.  Rasa sawi hijau cenderung hambar, dengan tekstur yang mudah lunak jika terkenal panas.  Caisim kaya nutrisi, vitamin A dan C yang melimpah yang bahkan melebihi jeruk dan bayam.


Sawi hijau dipanen setiap 30-50 hari setelah disemai ketika kuncup bunga telah berkembang penuh, tetapi tidak terbuka. Jenis sawi ini rendah kalori (hanya mengandung 48 kalori per 100 gram daun mentah) dan lemak.

3.      Sawi Pahit

Disebut sawi pahit karena memang ada rasa pahit- pahitnya dibanding jenis sawi lainnya. Bentuk tepi daun sawi pahit bergerigi. Dahan bisa membentuk bonggol besar. 


Jenis olahan sawi ini antara lain tumis, asinan.


4.      Pakchoy

Pakcoy merupakan jenis sawi dengan kondisi bonggol besar. Bonggol merupakan kumpulan dari tangkai daun yang membesar. Ada beberapa jenis pakcoy yang ada di Indonesia. Meskipun yang sering dibudidayakan hanya satu jenis saja. Batang pakchoy melebar yang mirip seperti sendok. Pakcoy memiliki tekstur yang renyah dan mengandung banyak air. 



Pakchoy mengandung vitamin A, Vitamin C, vitamin K, vitamin B1, B2, B3, dan B6, kalsium, kalium, fosfor, selenium, seng, tembaga, hingga magnesium.

Biasanya, pokcoy diolah dengan cara ditumis atau dijadikan campuran dalam sup hangat dan segar.


 

 

5.      Kailan


Kailan atau yang juga disebut sebagai sayuran brokoli cina dan gai lan. Berbeda dengan jenis sawi lainnya, kailan memiliki rasa yang sedikit pahit dan biasa digunakan dalam sup dan tumis atau dimakan sebagai sayuran kukus. Kailan termasuk salah satu sayuran paling populer di daratan Cina dan Jepang. Batangnya yang berair, kepala bunga dan daun kailan mengandung beberapa fitonutrien, mineral, dan vitamin. Sayuran kailan ini rendah kalori karena hanya mengandung 26 kalori per 3,5 Oz (100 gram) dan hanya memiliki 0,76 mg lemak.

6.      Sawi Bunga

Sawi Bunga disebut juga sebagai sawi india karena pertama kali dibudidayakan di wilayah India dan sekitarnya. Tanaman sawi bunga dapat tumbuh ideal pada dataran tinggi. Namun, tanaman ini biasanya dibudidayakan pada ketinggian 100-500 mdpl. 



Tanaman sawi bunga memiliki beberapa karateristik khusus yang membedakannya dari jenis sawi-sawian yang lain mengandung banyak senyawa antioksidan, bunga dalam sawi akan menghasilkan biji yang tinggi akan mineral dan vitamin, ijinya dapat menghasilkan minyak untuk kesehatan, mengandung tinggi mineral terutama kalium dan bunganya berwarna kuning dan dapat dikonsumsi.

Penulis: Obel SP.MP
Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand