Rombongan Studi Komperatif Pemkab Sijunjung Nyaris Terlantar Di Kota Bandung

 


Sijunjung,-Para awak media yang ikut studi komperatif dari Pemkab Sijunjung Ke Jawa Barat nyaris terlantar di Kota Bandung. Hal ini disebabkan tidak cairnya dana dari bagian keuangan pemkab Sijunjung untuk biaya hotel dan transportasi pulang dari Bandung. 

Rombongan akhirnya bisa meninggalkan kota Bandung jawa Barat berkat salah seorang peserta yang bernama Ridwan bersedia menanggulangi biasa hotel dan transportasi kembali ke Sijunjung. 

Sebelum kembali ke Ranah Lansek  manih, Ini paparan perjalanan rombongan studi komperatif di Kota Bandung. 

Setelah sampai di Kota Bandung pada Jumat 27/10/23 subuh rombongan beristirahat sampai pagi. Pukul 10.00 wib rombongan sudah berada di kantor Kominfo Kota Bandung.

Kadis Kominfo  Kabupaten Sijunjung David Rinaldo dalam pertemuan dengan kominfo kota Bandung,  menjelaskan maksud dan kunjungan ini. Pertama kita ingin tahu kerjasama kominfo kota bandung dengan media. 

Kedua sistem penganggaran dan berapa total yang disediakan setiap tahunnya, tanya David. Bu Lilis, Kabid yang berhubungan langsung dengan wartawan dari berbagai media di kota  Bandung menjelaskan " Jangan sampai seperti katak dalam tempurung"  merasa sudah pandai sendiri ternyata di luar sana begitu banyak yang bisa kita pelajari mungkin kaitan dengan kerjasama media dengan Dinas Kominfo Kota Bandung.  

Pengelolaan media di kota Bandung harus digitalisasi,  cara penggunaan kerja sama  menggunakan aplikasi sadayana. Dengan aplikasi sadayana, kominfo harus memverifikasi Utama 3 bulan secara manual.

Setiap media itu mendaftar dan  persyaratannya harus diupload secara sistim ,baru akan keluar surat keterangan kerjasama yang ditandatangani oleh KPA. Nanti di media tersebut akan di sampaikan surat kelulusan kalau untuk persyaratan secara umum, kemudian redaksi mengirimkan wartawannya.

Dana untuk publikasi ini, sekitar 3 milyar setiap tahunnya. Adapun media yang ada kerjasama dengan kominfo sekitar 300 media cetak, elektronik, online dan yang lainnya, jelas Lilis.

Menjelang Sore Jumat tersebut rombongan mengunjungi Kantor Tribun Jabar. Selama di kantor Tribun Jabar, rombongan hanya mendengarkan paparan perjalanan dan rintangan perkembangan Tribun Jabar lima tahun terakhir ini. Kemudian rombongan kembali ke hotel. Sampai di Hotel sekitar pukul 20.30 WIB. 

Hari sabtu pukul 17.15 Wib, rombongan meninggalkan kota kembang.Selepas cek out atau keluar dari hotel pukul 12.00 WIB,  rombongan sempat terlunta-lunta diloby hotel,karena jadwal kepulangan tidak jelas dan pembayaran hotel agak terganggu.kemudian pembayaran ongkos mobil pulang juga tidak jelas. Travel Kuga kota Sawahlunto yang dipercaya untuk pengurusan keberangkatan ini kurang modal, sehingga pembayaran hotel dan pembayaran mobil terpaksa melakukan peminjaman ke Ridwan.

Pukul 16.15 baru bisa meninggalkan kota bandung, Rencana mau mengunjungi kota Rembang, akhirnya dibatalkan, sore itu langdung menuju pelabuhan Merak.

Rombongan ini sampai di Rumah Makan Penantian Baru Masakan Padang Merak pukul 23.10 WIB, melanjutkan perjalanan pukul.24.00 WIB. 

Rombongan sampai di kota Pertemuan Muaro dengan selamat pada hari Senen (30/10) pada pukul 3.45 WIB. Banyak  hal yang dapat diambil untuk pembelajaran melakukan studi komparatif berikutnya. Komunikasi dan koordinasi kominfo dengan keuangan daerah harus pasti dan jelas,kalau tak ingin terlantar didaerah tujuan.(Alim)