Pada
siang hari yang begitu damai, tepat diakhir pekan Minggu 3 Desember 2023,
Sumatera Barat kembali berduka dengan meletusnya Gunung Marapi. Gunung yang
terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar ini menurut data dari Provinsi
Sumatera Barat, pertama kali tercatat mengeluarkan asap vulkanik pada 1807
silam dan meletus pertama kali pada tahun 1822 dengan status gunung api aktif
tipe A. Sekarang tercatat gunung yang memiliki ketinggian 2.891 m ini
mengeluarkan abu setinggi 3.000 meter ke langit yang menghujani puing-puing
vulkanik ke desa-desa terdekat. Berdasarkan data, ada sekitar 11 orang pendaki
yang menajdi korban pada letusan kali ini.
Berbicara
mengenai letusan gunung api tentunya selalu menimbulkan banyak dampak. Baik
dampak berupa kehilangan nyawa maupun dampak kehilangan harta benda lainnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa letusan gunung api kerap membuat daerah
sekitarnya mengalami hujan abu. Abu vulkanik disemburkan ke udara saat erupsi
atau letusan gunung berapi. Material abu dapat menyebar hingga jarak yang jauh
dari letusan karena kondisi iklim daerah tersebut. Abu tersebut terdiri atas
partikel abu vulkanik yang berdiameter kurang dari 2 milimeter (mm). Partikel
tersebut terdiri atas pecahan batuan, mineral, dan gelas vulkanik yang terasa
mirip butiran pasir hingga bubuk halus. Selain itu, beberapa gas berbahaya juga
bisa terbawa dalam abu vulkanik, seperti karbon dioksida (CO2) dan sulfur
dioksida (SO2) yang bahkan dapat menyebabkan hujan
asam.
Abu
vulkanik yang dihasilkan oleh gunung api bersifat keras, abrasif (mengikis),
dan tidak larut dalam air sehingga memiliki dampak buruk bila terhirup atau
masuk ke dalam tubuh manusia. Berikut beberapa dampak yang bisa disebabkan oleh
abu letusan gunung api, diantaranya yaitu paparan abu vulkanik berisiko memicu
serangan asma yang juga bisa menimbulkan masalah pernapasan akut pada orang
dengan saluran pernapasan yang sensitive, paparan abu vulkanik juga bisa
menyebabkan abrasi kornea yakni kondisi tergoresnya kornea yang apabila tidak
ditangani dengan baik maka dapat menyebabkan kerusakan kornea permanen, karena sifat abrasifnya abu vulkanik juga
dapat menyebabkan iritasi kulit karena bersifat asam yang berasal dari kandungan silika dalam magma dan campuran gas lain
yang dikeluarkan saat gunung meletus, seperti karbon dioksida (CO2) dan sulfur
dioksida (SO2) dan silikosis yang merupakan
bahaya jangka panjang akibat abu vulkanik yang disebabkan oleh paparan
debu silika pada saluran pernapasan dalam waktu yang lama.
Meskipun demikian, memang dalam jangka waktu yang pendek, abu vulkanik memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan hidup. Namun, dalam jangka panjang, abu vulkanik memiliki manfaat untuk kehidupan manusia, khususnya di bidang pertanian.
Abu vulkanik dari letusan gunung yang terbawa oleh angin dan tersebar sebenarnya tidak berbahaya, khususnya bagi tanah dan tumbuhan. Abu vulkanik itu nyatanya juga memiliki dampak positif dan manfaat pada sisi lain. Pengaruh positif dari abu letusan gunung itu bisa dilihat dari tiga sisi, yakni dari sisi kimia, fisika, dan teknik sipil.
Dari segi kimiawi dapat diketahui bahwa abu vulkanik mengandung cadangan mineral yang cukup banyak. Bahkan kemungkinan juga mengandung magnesium dan serum yang bisa menjadi sumber nutrien bagi pertanian. Namun sebelumnya, abu itu sudah mengalami lapukan, yaitu proses pelepasan unsur-unsur yang terkandung dalam abu letusan gunung, sehingga terlepas dari unsur primernya. Maka unsur yang baru itu bisa digunakan untuk pertanian. Kemudian dari segi fisika, abu vulkanik ini memiliki kelebihan bisa memperbaiki sifat tanah dan mengikat air, atau bisa meningkatkan daya adhesi tanah.
Sehingga, jika digunakan pada tanah
berpasir akan mudah menyerap air. Sementara dari teknik sipil bisa digunakan
untuk bahan konstruksi, juga untuk bahan campuran membuat adonan semen.
Campuran adonan semen dengan abu vulkanik ini bisa mengurangi bahan dari
semennya sendiri sampai 10 persen. Dan hasil campurannya juga cukup bagus,
hingga bisa memiliki kekuatan 150kg persatuan beban.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa berkah abu
vulkanik gunung api yang jarang kita ketahui, diantaranya yaitu :
1.
Memperbaiki kondisi tanah
Dalam jangka waktu yang lama, abu vulkanik
dapat mencegah terbentuknya ruang udara dalam tanah yang dapat melindungi
tanaman dari akibat perubahan suhu yang drastis. Sehingga, manfaat abu vulkanik
sebagai pelindung tanaman. Selain itu, manfaat abu vulkanik lainnya dapat
menahan air lebih lama yang dapat memudahkan bakteri baik berkembang biak untuk
kesuburan tanah.
2.
Dapat menjadi pupuk untuk pertanian
Manfaat abu vulkanik lainnya dapat digunakan
sebagai pupuk yang digunakan untuk perkembangan tanaman. Abu vulkanik memiliki
4 jenis mineral yang baik untuk menyuburkan tanaman seperti Alumunium (AI),
Magnesium (Mg), Besi (Fe), dan Silika (Si).
3.
Dapat mengusir hama serangga atau gulma
Manfaat abu vulkanik secara alamni dapat
bermanfaat untuk mengusir hama serangga yang hidup dan berkembang biak pada
tanaman pertanian. Hal ini karena serangga tidak dapat tinggal di area yang
terlalu asam karena abu vulanik dan otomatis populasi hama akan menurun. Selain
itu, tanaman gulma yang menjadi sarang hama serangga tidak dapat tumbuh. Itulah
manfaat abu vulkanik.
4.
Dapat digunakan sebagai perawatan kulit
Dibalik bahaya, manfaat abu vulanik ternyata dapat digunakan untuk
perawatan kulit. Tidak sedikit kosmetik yang menggunakan abu vulkanik sebagai
bahan utamanya. Manfaat abu vulkanik ini dapat digunakan untuk perawatan
kosmetik salah satunya adalah masker wajah.