Lima Puluh Kota — Pasca bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat beberapa waktu lalu. Bupati Safaruddin berterimakasih kepada TNI/Polri, BPBD, Basarnas serta seluruh pihak yang sudah tanggap dalam mengatasi korban banjir.
“Kepada seluruh petugas kita yang terdiri dari TNI/Polri, BPBD, Basarnas dan seluruh elemen masyarakat telah ikut siaga 24 jam tanpa lelah untuk menyelamatkan korban banjir ini. Sejak banjir melanda, petugas ini terus berjibaku menolong warga korban banjir. Kami terus menghimbau masyarakat untuk tetap waspada karena melihat intensitas hujan masih tinggi,” imbau Bupati, Senin, (9/01/24).
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Rahmadinol ditemui mengatakan, beberapa waktu lalu dampak banjir di beberapa kecamatan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, 1.623 KK, 5.922 jiwa, 1.335 unik rumah. Kecamatan Harau, 70 KK, 280 jiwa, 24 unit rumah, Kecamatan Kapur IX, 126 KK, 499 jiwa, 126 unit rumah dan Kecamatan Bukik Barisan, Nagari Maek 1 KK, 4 jiwa, 1 unit rumah.
Dimana dikeluarkan Keputusan Bupati Lima Puluh Kota, Nomor : 360/400/Bup_LK/XII/2023, Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dan Longsor di Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kecamatan Kapur IX, Kecamatan Sutujuah Limo Nagari, Kecamatan Suliki, Kecamatan Mungka dan Kecamatan Gunuang Omeh.
Jumlah rumah terdapat banjir 1.486 unit, 1.820 KK dan 6.655 jiwa, 13 unit sekolah, 17 tempat ibadah, 8 kantor pemerintah. Perikanan 28.500 M2 kerugian Rp.171.000.000,-. Korban jiwa meninggal dunia 1 orang pengendara tertimbun longsor.
“Dampak badan jalan terban dan longsor, jalan lintas Sumbar-Riau putus total lebih kurang 30 titik,” ucap Rahmadinol.
Dilanjutkannya, dengan melakukan upaya koordinasi lintas sektoral, melakukan penyelamatan dan evaluasi kepada korban (pengendara) yang tertimbun longsor dan pembersihan material longsor jalan lintas Sumbar Riau dengan alat berat dan manual dan pendistribusian logistik (sandang pangan), air bersih, obat-obatan. (Rel/FS)