Peningkatan jumlah penderita diabetes mellitus (DM) secara global menjadi isu kesehatan yang mendesak, dengan perkiraan 300 juta penderita diabetes pada tahun 2025. Di antara risiko kesehatan yang dihadapi penderita diabetes, luka pada kaki akibat diabetes (Diabetic Foot Ulcers/DFU) menjadi permasalahan serius, dengan risiko sekitar 15-25% untuk mengalami DFU sepanjang hidup mereka. DFU menjadi penyebab utama amputasi ekstremitas tanpa keterlibatan trauma, mengakibatkan kehidupan yang tergantung pada orang lain dan kualitas hidup yang rendah bagi para penderita. DFU bukan hanya sekadar luka pada kaki. Ini dapat menyebabkan amputasi, yang tidak hanya mengubah hidup penderita secara drastis tetapi juga menambah beban pada sistem kesehatan. Amputasi anggota tubuh yang berhubungan dengan diabetes membawa dampak psikologis yang signifikan, termasuk depresi dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan
Penderita diabetes memiliki risiko tinggi terhadap neuropati diabetik (kerusakan saraf) dan penyakit pembuluh darah yang dapat mengakibatkan sirkulasi darah yang buruk. Kombinasi dari kedua kondisi ini dapat menyebabkan luka yang tidak terasa dan lambat sembuh, meningkatkan risiko infeksi dan amputasi. Perawatan kaki bagi penderita diabetes menjadi esensial. Perawatan kaki pada penderita diabetes bukan hanya bagian dari rutinitas sehari-hari, tapi merupakan langkah preventif penting. Melibatkan diri dalam perawatan ini tidak hanya melindungi kaki, tapi juga mencegah komplikasi. Oleh karena itu, perawatan kaki tidak hanya tentang kenyamanan, tapi juga mencegah masalah serius
Pentingnya pendidikan tentang perawatan kaki menjadi kunci dalam mengembangkan pengetahuan dan mengurangi risiko DFU dan amputasi pada penderita diabetes. Studi menunjukkan bahwa edukasi mengenai perawatan kaki efektif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan kaki. Sayangnya, tidak semua penderita diabetes mendapatkan edukasi ini, padahal rekomendasi mengatakan bahwa setiap penderita diabetes seharusnya mendapatkan edukasi sejak saat diagnosis dan selama pemeriksaan rutin oleh dokter untuk meningkatkan efektivitasnya. Studi terbaru menyoroti keefektifan pendidikan terhadap perawatan kaki dalam meningkatkan praktik sehari-hari penderita diabetes, membawa dampak positif yang signifikan. Studi membuktikan bahwa kelompok yang mendapatkan edukasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam praktik perawatan kaki sehari-hari
Perawatan kaki sebaiknya dimulai sejak diagnosis diabetes. Penderita harus secara rutin memeriksa kaki mereka sendiri dan menjaga kebersihan serta kelembaban kulit. Pada kondisi tertentu, seperti adanya neuropati diabetik, perawatan kaki perlu lebih intensif dan diawasi oleh profesional kesehatan. Pusat kesehatan masyarakat atau klinik kesehatan adalah tempat yang tepat untuk mendapatkan panduan dan perawatan kaki yang tepat dalam memberikan edukasi dan nasihat tentang pemilihan alas kaki yang tepat, cara membersihkan kaki dengan benar, dan tanda-tanda peringatan jika ada masalah muncul. Penderita diabetes, bersama dengan tim kesehatannya, harus aktif terlibat dalam perawatan kaki. Ini melibatkan pemeriksaan kaki harian, pemilihan alas kaki yang sesuai, dan melaporkan setiap perubahan atau luka kepada dokter atau ahli perawatan kaki. Keluarga juga dapat mendukung dan memastikan lingkungan sekitar aman bagi penderita diabetes
Penderita diabetes harus memeriksa kaki setiap hari untuk memastikan tidak ada luka, lecet, atau perubahan warna kulit. Pemeriksaan ini penting karena neuropati diabetik bisa menyebabkan kehilangan sensasi. Membersihkan kaki dengan lembut menggunakan air hangat dan sabun ringan. Pastikan kering dengan baik terutama di sela-sela jari untuk mencegah pertumbuhan jamur. Alas kaki yang sesuai sangat penting. Hindari sepatu yang terlalu sempit atau terlalu longgar. Pastikan sepatu yang dipilih memiliki ujung yang lebar, serta perhatikan adanya titik gesekan yang dapat menyebabkan luka,
Meskipun tantangan yang dihadapi penderita diabetes berkaitan dengan risiko DFU yang tinggi, pendidikan sejak dini dan secara rutin selama pemeriksaan kesehatan menjadi kunci untuk meningkatkan kesadaran dan praktik perawatan kaki yang efektif. Sebuah langkah kecil dalam memberikan edukasi dapat membawa dampak besar dalam melindungi kaki penderita diabetes dan merubah takdir mereka