Pakis Sayur Yang Potensial



Penulis: Obel SP.MP

Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand

Yang sering makan lontong mungkin sudah tidak asing dengan tanaman satu ini. Di Sumbar identik jadi gulai untuk makan lontong tanaman pakis ini. Bahkan namanya dalam dialeg sumbar tanaman ini disebut paku. 

Tentu agak asing emang ataupun banyak yang tidak tahu dengan sayuran yang satu ini bagi yang tidak pernah sarapan pagi dengan lontong sayur. Maklum selama ini memang tumbuh disemak-semak sehingga terabaikan, namun teranyata kita tidak bisa mangabaikannya begitu saja. Pakis sayur atau paku sayur  atau yang Bernama latin Diplazium esculentum ini dikenal sebagai tumbuhan liar yang banyak tumbuh di daerah perbukitan. Pakis sayur atau ada yang menyebut pakis tanjung, banyak tumbuh dekat sumber air seperti sungai, alur, rawa-rawa, atau daerah lembab. Tumbuhan ini menyebar dan mudah dikenali Tanaman ini tumbuh luas di Benua Asia, khususnya Kamboja, Cina, India, Jepang, Malaysia, Papua Nugini, Pakistan, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, Bangladesh, dan Indonesia.

Pakis sayur dapat diidentifikasi berdasarkan morfologinya yang memiliki rimpang tertutup sisik atau bulu halus (rufous) dengan tinggi sekitar 50 cm.  Daun pakis sayur berbentuk menyirip dua dengan tangkai daun kecokelatan. Panjang daun majemuk dari tanaman ini bisa mencapai 1,5 m dengan panjang daun sekunder sekitar 8 cm dan lebar 2 cm. tumbuhan ini menghasilkan spora dalam jumlah yang sangat besar sehingga lolos dari budidaya dan dengan mudah menyebar dan menjadi invasif di beberapa negara di benua Amerika dan Australia.

Masyarakat Indonesia banyak memanfaatkan tumbuhan ini baik dari bahan segarnya sebagai lalapan, maupun dalam bentuk masakan (dimasak) seperti gulai pakis, cah pakis, dan sayur pakis lainnya. Pakis esculentum dianggap sebagai pakis paling penting yang dapat dimakan di seluruh dunia. Nama ‘esculentum‘ berasal dari bahasa Latin untuk ‘dapat dimakan’ atau edible, mengacu pada penggunaannya sebagai sumber makanan. Nutrisi dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh terkandung dalam tumbuhan paku sayur ini. Beberapa kandungan zat nutrisi yang terkandung antara lain lipida, protein, karbohidrat, vitamin, serat, dan mineral seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), zat besi (Fe), tembaga (Cu) dan mineral lainnya.

Selain itu, ternyata pakis sayur juga mengandung berbagai senyawa yang dapat dimanfaatkan sebai obat. Secara tradisional, pakis sayur banyak digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit seperti diabetes, cacar, asma, diare, rematik, disentri, sakit kepala, demam, luka, nyeri, campak, tekanan darah tinggi, konstipasi, oliospermia, patah tulang, pembengkakan kelenar, dan penyakit kulit lainnya. Hal ini bukan tanpa sebab karena berdasarkan beberpa penelitian bahwa pakis sayur ini banyak digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena adanya senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya. Pada pakis sayur terdapat golongan senyawa fitokimia seperti alkaloid, flavonoid, glikosida, fenolik, tanin, terpenoid, dan steroid.

Pakis sayur memiliki potensi dalam mengobati maupun mencegah penyakit berdasarkan pada beberapa penelitian yang telah dilakukan. Beberapa aktivitas biologis potensial yang dimiliki oleh pakis sayur ini antara lain sebagai aktivitas antioksidan, antiinflamasi, antidiabetes, dan imunomodulator. Bagian tumbuhan yang digunakan pada pengobatan maupun pemeliharaan kesehatan yaitu bagian daun, bagian aerial, daun muda (kuncup), rhizoma maupun keseluruhan tumbuhan. Hampir tidak ada bagian yang tidak termanfaatkan dari tumbuhan ini.

Mengingat hal tersebut, sudah selayaknya pakis sayur menjadi sayuran yang patut mendapatkan perhatian untuk dikembangkan lebh lanjut. Selama ini hanya sebatas sayuran yang tidak memiliki nilai jual yang lebih namun demikian ternyata pakis sayur memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan obat-obatan dimasa depan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengakaji potensi pakis sayur sebagai sumber pangan dan obat-obatan yang lebih optimal. Hal ini ini juga didukung oleh melimpahnya pakis sayur tumbuh di Indonesia. Maka, mengingat sangat berpotensinya tumbuhan ini, maka tidak bisa diabaikan begitu saja.