Berdayakan Perekonomian Masyarakat Dengan Penerapan Sistem Pertanian Terpadu



Oleh: Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP.
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

Angka urbanisasi semakin meningkat. Tingginya angka kemiskinan didaerah memicu penduduknya untuk meninggalkan desa mereka guna mencari penghidupan yang lebih layak didaerah lain. Daerah perkotaan menjadi sasaran utama dalam perpindahan untuk perbaikan ekonomu mereka. 

Masyarakat menghadapi kesulitan memenuhi tuntunan kebutuhan hidup minimalnya karena hasil usaha (pendapatan) yang diperoleh dari pekerjaan yang selama ini mereka lakoni masih rendah dan tidak menentu. Masyarakat miskin perdesaan dihadapkan pada masalah rendahnya mutu sumber daya manusia, terbatasnya pemilikan lahan, banyaknya rumah tangga yang tidak memiliki aset, terbatasnya alternatif lapangan kerja, belum tercukupinya pelayanan public, degrasi sumber daya alam dan lingkungan hidup, lemahnya kelembagaan dan organisasi masyarakat, dan ketidakberdayaan dalam menentukan harga produk yang dihasilkan.

Masyarakat miskin perkotaan lebih sering mengalami keterisolasian dan perbedaan perlakuan dalam Upaya memperoleh dan memanfaatkan ruang berusaha, pelayanan administrasi kependudukan, air bersih dan sanitasi, pelayanan pendidikan dan Kesehatan, serta rasa aman dari tindak kekerasan. 

Pada sektor informal yang tinggal di permukiman yang tidak sehat dan rentan terhadap penggusuran. Selain itu, laju perkembangan perkotaan yang relative lebih tinggi jika disbanding dengan perdesaan telah menarik penduduk perdesaan untuk melakukan urbanisasi untuk mencari pekerjaan. 

Urbanisasi yang tidak dibekali dengan kemampuan dan keterampilan yang memadai menyebabkan mereka bekerja sebagai buruh kasar. Keterbatasan lapangan kerja berdampak pada munculnya sektor informal di perkotaan. Fenomena ini kemudian melahirkan pemukiman kumuh di perkotaan dengan lingkungan permukiman yang tidak sehat.

Sistem usaha tani terpadu (Integrated Farming System) ialah suatu sistem usahatani yang didasarkan pada konsep daur ulang biologis (Biologycal recycling) antara usaha pertanaman, perikanan dan peternakan. Usahatani berbasis tanaman memberikan hasil demikian pula sebaliknya. Usaha perikanan dan peternakan memberikan hasil sampling bagi usahatani tanaman. Usaha perikanan menghasilkan pakan bagi peternakan, sedangkan usaha peternakan menghasilkan pupuk dan pakan bagi perikanan.

Kekuatan dari usaha tani terpadu yang terutama adalah hasil produksi pasti mudah terjual. Baik hasil pertanian maupun hasil peternakan produksinya mudah dijual karena banyak sekali konsumen yang membutuhkan. Untuk hasil pertanian bisa dijual setelah panen, sedangkan untuk ternak sapi bisa dijual setiap saat. Hanya saja jika dijual pada hari biasa harganya murah, sedangkan jika dijual saat upacara keagamaan yaitu idul qurban, harga ternak sapi jadi lebih tinggi. Kedua Pertanian Terpadu mudah dikerjakan. Baik usaha pertanian maupun peternakan mudah dikerjakan. Karena mudah dikerjakan maka usaha tani terpadu akan bisa berkembang.

Dengan berbasis Pertanian Terpadu maka kegiatan ekonomi di desa tidak tergantung pada pertanian saja yang kegiatannya musiman, akan tetapi dengan terpadu antara pertanian, peternakan dan perikanan , maka suatu keluarga masyarakat di desa akan memiliki pekerjaan terus menerus setiap hari, tidak tergantung musim. Sehingga pengangguran berkurang dan juga pendapatan masyarakat meningkat sehingga kemiskinan berkurang. Dari penjelasan tentang pertanian terpadu sehingga pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat sukses kedepannya.