Berbicara Unand, tentunya pasti sudah ada yang pernah datang berkunjung kekampus yang satu ini, ataupun hanya sekedar mendengarkan Namanya saja. Jika kita memasuki Kawasan Unand, mulai dari gerbang akan disuguhkan oleh berbagai tanaman yang menawarkan kenyamanan saat berada disini. Nah, tidak jauh dari gerbang utama, sepanjang jalan pada kiri dan kanan akan dilihat adanya pertanaman sawit.
Tidak heran sih, karena luasnya lahan disini dimanfaatkan untuk menanam tanaman ini. Tanaman sawit tersebut ditanam kira-kira pada tahun 2018-an dan saat ini sudah tentunya berbuah dan dipanen berkali-kali. Namun sayangnya, setiap budidaya yang dilakukan tentunya selalu ada factor pembatas yang menyebabkan kemunduran produksi yang diharapkan.
Salah satunya yaitu gangguan hama dan penyakit pada tanaman sawit. Dilansir dari berbagai sumber ada beberapa hama dan penyakit utama pada tanaman sawit tak kecuali tanaman sawit yang ada dikampus Unand ini, diantaranya yaitu:
1. Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros L.)
Hama kumbang tanduk (Oryctes rhinocerus) merupakan hama utama pada perkebunan kelapa sawit dan ditemukan menyerang tanaman kelapa sawit yang baru ditanam di lapangan sampai tanaman berumur 2,5 tahun dengan menyerang titik tumbuh sehingga terjadi kerusakan pada daun muda
2. Ulat Api (Setothosea asigna )
Ulat api merupakan salah satu jenis ulat pemakan daun kelapa sawit yang paling sering ditemukan dan menimbulkan kerugian besar di perkebunan kelapa sawit.
3. Hama Tikus (Rattus sp.)
Tikus merupakan salah satu hama penting di indonesia yang dapat merusak tanaman kelapa sawit, serangan hama tikus di tanaman kelapa sawit yang membahayakan pada tanaman belum menghasilkan (TBM) dibandingkan pada tanaman menghasilkan (TM).
4. Penyakit busuk pucuk kelapa sawit
Penyakit ini dapat menyerang tanaman kelapa sawit dengan gejala mengering bagian pucuk dan bila dibela akan mengeluarkan bau yang busuk. Penyakit ini menyerang tanaman yang akan memasuki masa produksi dan yang telah produksi. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian tanaman, dan berlangsung sangat cepat bila serangan masuk ke titik tumbuh. Penyebab penyakit sama dengan penyebab penyakit busuk pucuk dan gugur buah pada tanaman kelapa yaitu Phytophthora palmivora.
5. Penyakit busuk pangkal batang
Sebagai gejala luar yang umum, seluruh tajuk menjadi kekuningan dan pucat karena kekurangan zat hara dan air sebagai akibat rusaknya perakaran sehingga pengisapannya dari dalam tanah menjadi terganggu.
6. Penyakit Bercak Daun
Bercak daun yang disebabkan oleh Curvularia lebih dikenal sebagai hawar daun curvularia. Penyakit ini terdapat di berbagai perkebunan kelapa sawit di Indonesia, tetapi tingkat serangannya beragam tergantung pada kondisi lingkungan setempat dan tindakan agronomik yang dijalankan.
7. Penyakit Tajuk (Crown Disease)
Penyakit tajuk (penyakit mahkota, crown desease) sering dijumpai di kebun yang belum menghasilkan, dan merupakan penyakit yang paling mencolok disini. Pada umumnya penyakit hanya terdapat di kebun yang berumur 1-3 tahun setelah penanaman di lapangan. Sesudah itu penyakit sembuh dengan sendirinya, dan bekas tanaman sakit berkembang seperti tanaman biasa. Meskipun demikian tanaman agak terlambat pertumbuhannya jika dibandingkan dengan tanaman yang tidak mengalami gangguan
Penulis: Obel SP.MP
Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand