Wahyudi Thamrin

Perpaduan Pola Pertanian Dan Peternakan Untuk Peningkatan Perekonomian

 



Oleh:Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP.

Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

Saat ini trend perpaduan atau pengintegrasian pola pertanian dan peternakan dalam satu lokasi. Tentu hal ini tidak lepas dari usaha peningkatan perekonomian masyarakat petani. 

Pola tersebut di kenal dengan nama sistem pertanian terpadu. Yang mana Sistem pertanian terpadu tersebut adalah pola integrasi dua atau lebih kegiatan pertanian dalam satu lokasi. Kegiatan dapat berupa integrase peternakan dan pertanian. 

Hal ini lokasi adanya keterkaitan yang erat antara komponen tanaman dan ternak dalam satu kegiatan usaha tani (Handaka and Hendriadi 2009 dalam Seragih Evi Warintan,2020). Pola ini dianggap juga sebagai pola tanpa limbah (zero waste) karena limbah peternakan digunakan sebagai pupuk tanaman dan limbah pertanian sebagai pakan ternak.

Penggabungan kegiatan peternakan dan pertanian dalam satu lahan memerlukan pengaturan sedemikian rupa sehingga kedua kegiatan berjalan dengan baik dan saling menguntungkan. Ada juga yang melakukan integrasi peternakan dengan perikanan. Sestem pertanian terpadu ini dimaksudkan untuk memperoleh hasil usaha yang optimal. System pertanian terpadu dapat dikembangan di lahan yang luas maupun lahan yang sempit. (terbatas).

System pertanian terpadu berupa kombinasi pemeliharaan ternak ayam secara semi intensif dengan bertanam sayur-sayuran secara rotasi merupakan salah satu Solusi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Penanaman jenis sayuran dipilih karena dapat ditanam di lahan yang tidak terlalu luas dan dapat dipanen dalam waktu singkat. Pemeliharaan ternak ayam dengan system kandang rotasi merupakan Solusi yang dapat mencegah konflik antara peternak dan petani sayuran. Dengan kandang rotasi petani dapat memelihara ternak dan memanfaatkan sisa limbah ternak ayam berupa kotoran dan sisa makanan sebagai sumber pupuk untuk tanaman pertanian dan menggunakan kandang sebagai areal pertanian untuk penanaman tanaman jangka pendek seperti sayur-sayuran.

Kandang paddock merupakan tipe kandang dengan penempatan ternak secara individual dan memiliki umbaran sehingga memungkinkan ternak untuk bisa bergerak lebih bebas.

Kandang yang berupa paddock dibuat dari bambu. System kandang paddock diadopsi dari system paddock pada peternakan sapi. System ini menerapkan pemanfaatan lahan secara bertahan dan bergilir. System pertanian terpadu seperti ini telah diperkenalkan kepada masyarakat Kampung Bremi, Kabupaten Monokwari, Papua.

Integrasi ayam kampung dan sayuran pada kandung paddock dengan system rotasi memiliki beberapa keuntungan, yaitu (1) Sistem pertanian terpadu dengan konsep kandang paddock dengan system rotasi dapat dilakukan di lahan sempit, (2) Pemanfaatan pekarangan, masyarakat dapat melakukan aktifitas dengan waktu yang efesien karena tidak perlu menghabiskan waktu untuk mencapai lokasi kegiatan pertanian, (3) Konsep pemeliharaan ternak dengan system ini dianggap ramah lungkungan, (4) Sistem peternakan dengan kandang paddock dianggap memperhatikan kesejahteraan ternak, dan (5) secara ekonomi, pendapatan masyarakat juga dapat ditingkatkan dengan integrasi pemeliharaan ayam dengan tanaman sayuran dengan system kandang paddock secara rotasi.

Sumber:

Warintan, Seragih Evi. Dkk.2020. Sistem Pertanian Terpadu Dengan Sistem Kandang Paddock    Untuk Meningkatkan Pendapatan. DINAMISIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat  Vol. 4, No. 1, Hal, 133-139.