Terapkan Sistem Pertanian Terpadu Dilahan Miring



Oleh:Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP.
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

            
Kemampuan lahan adalah penilaian atas kemampuan lahan untuk penggunaan tertentu yang dinilaii dari masing-masing faktor penghambat. Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya dan tidak diikuti dengan usaha konservasi tanah yang baik akan mempercepat terjadi erosi. Apabila tanah sudah tererosi maka produktivitas lahan akan menurun (Arsyad 2010), faktor penghambat tersebut adalah: kemiringan lereng, kepekaan erosi tanah, tingkat erosi, kedalaman tanah, tekstur tanah, permeabilitas, drainase, prosentase batuan/kerikil dan ancaman banjir.
            
Salah satu hambatan dalam kemampuan lahan adalah kemiringan lahan. Pemanfaatan lahan miring di mana lahan kering memiliki kemampuan yang terbatas karena pengaruh kemiringan lahan yang akan membuatnya udah tererosi oleh air hujan, sehingga dalam jangka waktu tertentu jika tidak dilakukan Upaya pemanfaatan lahan sesuai dengan kemampuan lahan, lahan akan menurun kualitasnya dan menurunkan produktivitas lahan.
            
Upaya konservasi lahan dengan keterbatasannya sebagai lahan miring di antaranya adalah dengan melakukan pola tanam sesuai dengan kontur lahan, strip cropping atau alley cropping dapat dilakukan dengan arah sesuai kontur dan tanaman pinggir yang digunakan adalah tanaman yang dapat menahan erosi tanah seperti Lamtoro, sengon dll. Pada isi Lorong dapat dilakukan penanaman tanaman Perkebunan seperti kopi atau tanaman holtikultura seperti cabai, jahe, kentang yang pola tanamnya tetap mengikuti kontur lahan.
            
Proses pengolahan lahan juga harus mengedepankan Upaya konservasi lahan di antaranya lahan dan proses pembajakan, harus sesuai kontur lahan, kemudian sebaiknya pada lahan miring diterapkan sistem terasering meskipun itu lahan kering. Karena sistem terasering akan menghambat laju air yang mengalir dari puncak lahan yang tinggi ke bawah yang akan mencegah terjadinya banjir dan erosi tanah. Penanaman tanaman berakar penahan pada batas-batas teras sangat diperlukan untuk keberlangsungan kokohnya teras. Tanaman yang digunakan sebaiknya juga memiliki manfaat lain contohnya adalah rumput gajah dan Lamtoro, selain dapat mengkokohkan teras daunnya dapat digunakan sebagai pakan ternak menghasilkan pupuk organic.

Pengontrolan polusi mekanis, biologi dan kimia yaitu dengan menggunakan sistem pertanian terpadu yang banyak menggunakan pestisida organic yang tidak banyak mencemari dan mempengaruhi lingkungan.

           

Sumber:

Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air, IPB Press, Bogor.

Osok dkk, 2018. Penetapan Kelas Kemampuan lahan. AGROLOGIA: Volume 7, Nomor 1, April 2018, Halaman 32-41.