Tingkatkan Pendapatan Petani Dengan Pemaduan Holtikultura dan Ternak Sapi



Oleh:Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP.
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

Peternak sapi dan petani tanaman holtikultura memiliki hubungan emosional saling ketergantungan. Dari peternakan sapi dilahirkan pupuk kandang atau pupuk organik. Dengan pupuk kandang efisiensi produksi petani holtikultura bisa terjaga.Hasil panen berkualitaspun bisa didapat petani.  

Tanaman hortikultura merupakan tanaman yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral. Sayuran hijau bermanfaat sebagai sumber vitamin dan mineral yang penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Dengan bertambahnya penduduk, meningkatnya pendapatan dan pendidikan akan mempengaruhi kesadaran masyarakat terhadap pentingnya nilai gizi dan kesehatan. 

Konsumsi sayur sayuran dan buah buahan oleh penduduk di Indonesia sampai dengan tahun 2007 baru sebesar 95 kkal/ kapita/hari atau 79 persen dari anjuran kebutuhan minimum sebesar 120 kkal/ kapita/hari (Aswatini, dkk. 2008).

Produksi sayuran di Pekanbaru masih diusahakan dengan pola usaha tani kecil dengan memanfaatkan lahan tidur. Lahan tidur yang digunakan untuk usaha tani sayur-sayuran di Kota Pekanbaru banyak terdapat di Kecamatan Tampan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kecamatan Rumbai.

Upaya yang dapat dilakukan agar hasil tanaman hortikultura dapat meningkat dan kualitasnya menjadi lebih baik, selain penggunaan varietas unggul, pengendalian hama dan penyakit, pengaturan jarak tanam yang tepat, ketepatan waktu panen dan penggunaan pupuk yang tepat juga merupakan factor yang perlu diperhatikan , baik jenis pupuk,takaran ,cara dan bahan bakunya yaitu pupuk organic dan anorganik.

Kotoran ternak sapi merupakan sumber pupuk organik bagi tanaman hortikultura dan tidak memerlukan biaya besar untuk digunakan. Hutabarat (2002) kotoran sapi dapat mengurangi biaya pengadaan pupuk yang sekaligus dapat mengurangi biaya produksi di samping menjaga kelestarian bahan organik, sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pertanian terpadu hortikultura dan ternak sapi, dari limbah

tanaman hortikultura di jadikan makanan ternak sapi, kotoran ternak /feses dijadikan pupuk tanaman .Untuk meningkatkan pendapatan petani.

Model Pertanian terpadu ternak sapi maksimal di pelihara 21 ekor dan hortikultura 4,22 ha. Pendapatan maksimal dari pertanian terpadu hortikultura dan ternak Rp 3.96142,5 perbulan. Bentuk usaha tani terpadu; (a).Tanaman sayuran dan ternak sapi; bayam, kangkung, sawi, slada. (b). Tanaman buah – buahan dan ternak sapi; papaya, melon, nangka, sawo.


Sumber :

R. Nizar, L. Siswati. 2012. Model Pertanian Terpadu Tanaman Hortikultura dan Ternak Sapi untuk Meningkatkan Pendapatan Petani. Jurnal Peternakan Indonesia. Vol. 14 (2) ISSN 1907-1760 .