Oleh:Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP.
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas
Kebutuhan manusia akan protein nabati dan hewani seperti sayuran dan daging atau ikan harus selalu terpenuh. Namun, ada kalanya pangan yang dibutuhkan tiba-tiba mengalami krisis dan harga yang menjulang tinggi dikarenakan perubahan musim yang ekstrim dan sebagainya sehingga menyebabkan petani dan nelayan kesulitan dalam bertani atau berbudiaya. Dengan memanfaatkan lahan yang ada, sebenarnya kita sudah bisa bercocok tanam ataupun berbudiaya dari rumah. Namun, lahan yang ada khsusunya dari rumah. Namun, lahan yang ada khsusunya di perkotaan sudah jarang ditemukan karena tempat tinggal ataupun bangunan menjulang, jika pun ada, lahan tersebut pastinya sangat terbatas.
Aquaponik merupakan jawaban untuk permasalagan tersebut karena dengan lahan yang terbatas, kita tetap bisa memaksimalkannya. Metode ini menerapkan kedua sistem Urban Farming, yaitu akuakultur dan hidroponik yang dilakukan dengan menggabungkan kolam berisi ikan dan tanaman. Sebenarnya metode ini sudah banyak diketahui, tetapi masih sedikit yang menerapkannya padahal sistem ini memberikan dua keuntungan sekaligus yaitu berbudidaya ikan dan menanam (kebanyakan sayuran), hasil dari air ikan kolam yang berisi ikan (akuakultur) nantinya akan dialirkan ke dalam kedia hidoponik kemudian dijadikan nutrisi untuk tumbuhan yang ada di dalam media hidroponik tersebut. Sehingga tidak ada limbah (zero waste) atau dapat meminimalisir limbah nutrisi dari ikan yang biasanya tidak termanfaatkan.
Sebelum mengetahui cara pembuatan aquaponik, baiknya kita mengetahui terlebih dahulu bagaimana mekanisme kerjanya, komponen, dan kebutuhan dasar agar aquaponik yang kita buat bekerja secara optimal.
Ikan
Pemilihan ikan yang akan kita budidaya harus menyesuaikan dengan tempat yang ada, mengingat lahan yang ada biasanya sangat terbatas karena jika terlalu banyak, ikan akan kekurangan oksigen, makan, dan tingkat stres ikan meningkat. Selain itu, jenis makanan pun harus diperhatikan agar ikan mudah dalam mencernanya. Spesies umum yang biasa untuk sistem aquaponik di Indonesia, yaitu ikan nila, koi, lele, salmon, dan ikan mas.
Benih atau Tanaman
Dalam memilih tanaman sebaiknya kita memperhatikan dahulu nutrisi dalam pertumbuhannya, karena semakin banyak nutrisi yang dibutuhkan, semakin besar dan produktif juga aquaponik yang perlu kita buat. Tanaman yang biasanya berhasil di budidaya di Sstem Aquaponik conthonya sayuran berdaun, seperti kangkung ,sawi ,selada,bayam. Tomat, cabai,dan kemangi serta tanaman buah, yaitu blueberry dan tomat.
Tangki atau wadah
Penggunaan tangki harus disesuaikan juga dengan lahan yang ada. Jika lahan yang kita punya sangat terbatas, kita bisa menggunakan tangki aquaponik secara vertikal. Namun, jika ruang cukup luas kita bisa mengaturnya secara horizontal. Hal yang harus diperhatikan pada sistem aquaponik adalah ketersediaan air, karena semakin banyak air akan semakin baik, sehingga ikan memiliki ruang untuk berenang dengan nyaman. Tangki bisa terbuat dari apa saja, daur ulang maupun tidak yang penting kita harus terus memantau seberapa cepat ikan berkembang dan selalu menjaga kebersihan kolam tidak hanya itu kesejahteraan ikan, tetapi juga untuk ruang esttetika agar enak dilihat
Pompa
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen ikan, baiknya memasang aerator dan pompa dalam memfiltrasi air di tangki atau wadah. Pompa harus menyala terus 24 jamagar air kolam dapat terus berputar ke tanamannya. Selain aerator dan pompa, kita juga membutuhkan pipa PVC untuk mengalirkan air.
Media tanam
Sebagaimana kita tahu bahwa tanaman sangat membuthkan cahaya untuk fotosintesis oleh karena itu penempatan aquaponik harus ditempat terbuka. Namun, kita juga harus memantau suhu yang masuk karena setiap ikan mempunyai batas suhu maksimalnya.
Berdasarkan penjelasan diatas kita mengetahui bagaimana mekanisme kerja, komponen, dan kebutuhan dasar pembuatan aquaponik. Lalu, bagaimana cara pengaplikasian sistem tersebut, oleh karena itu simak cara pembuatan aquaponik dibawah ini. Sistem yang akan kita buat di sini adalah sistem Deep Flow Technique (DFT) karena sistem ini mudah untuk dibuat.
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
l Wadah/tangki untuk kolam ikan berukuran 3x4 m dengan tinggi kolam minimal 60 cm sampai 110 cm.
l Mesin pompa
l Aerasi
l Net pot
l Pipa PVC/ Paralon (ukurannya menyesuaikan)
l Lem pralon
l Bor
l Bibit ikan
l Bibit tanaman
l Air
Cara membuat kolam aquaponik:
1. Siapkan kolam
2. Masukkan air ke kolam, usahakan tidak terlalu dangkal agar ikan lebih leluasa untuk bergerak dan perkembangannya lebih optimal. Jika wadah terbuat dari bahan plastik atau semen usahakan diamkan air selama seminggu terlebih dahulu untuk menetralkan dan menghilangkan racun.
3. Setelah dikuras, isi kolam dengan air lagi.
4. Pasang dan tempatkan pompa dan juga aerasi dimana saja aslakan tidak menganggu ikan
5. Setelah semua siap, bibit ikan siap ditebar
Cara membuat sistem hidroponik:
1. potong pila/talang air (panjang menyesuaikan terhada kolam)
2. Buatlah lubang berdiameter 5 cm untuk memasukkan net pot menggunakan bor, lubang satu dan lainnya berjarak 15 cm.
3. Lubangi salah satu ujung pipa bagian bawah dengan ukuran 1/2 inci.
4. Tempatkan pipa 5 cm di bawah pipa besar, kemudian di lem dengan kuat supaya tidak ada yang bocor.
5. Kemudian,pada salah satu ujung pipa, berikan lubang pada bagian atas dengan besar 1/2 inci-q inci sebagai saluran air dari kolam menuju paralon.
6. Tutup kedua lubang di ujung paralon dengan rapat
7. Paralon dapat ditempatkan di atas kolam, setelah itu pasang pipa dari penghubung pada pompa menuju pipa melalui lubang yang telah dibuat.
8. Sebelum memasukkan bibit ke netpot, hendaknya kita semai dahulu bibit tanaman seperti biasa kita menanam (kira-kira 1 bulan).
9. Setelah itu masukkan bibit dan media tanam ke netpot sehingga tanaman berdiri tegak. Setelah siap, tempatkan netpot pada lubang pipa yang telah dibuat dan nyalakan pompa.
10. Air akan terlihat mengalir melalui pipa 1/2 inchi dan memenuhi pipa 5 inchi dengan kedalaman kurang dari 5 cm. Jika telah penuh, air akan terbuang melalui pipa pembuangan dan dialirkan menuju kolam ikan.
11. Air akan mengalir ke kolam ikan akan lebih bersih, karena kotoran tersaring dan diserap oleh tanaman.
Hal yang harus diperhatikan dalam sistem aquaponik ini adalah pemeliharaan, tanpa adanya pemeliharaan yang baik, baik tanaman maupun ikan tidak akan berhasil. Oleh karena itu, pertumbuhan tanaman harus terus dipantai setiap harinya, air harus selalu mengalir agar sisa pakan hasil metabolisme ikan dapat selalu memenuhi nutrisi bagi tanaman. Selain tanaman, kerapatan, pemberian makan ikan, dan pemeriksaan kualitas air harus selalu terpantai karena stress pada ikan akan terjadi jika ikan dalam kolam terlalu banyak, beri pakan ikan dengan makanan yang berkualitas untuk mendapatkan hasil maksimal dan jika tingkat amonia atau nitrit terlalu tinggi kita bisa mengurasnya kolam terlebih dahulu, karena jika tidak dikuras atau dibersihkan kadar amonia dapat menyebabkan ikan mati.
“dengan sistem aquaponik lahan yang tak terpakai di rumah dapat di maksimalkan menjadi suatu kegiatan yang bermanfaat”
Sumber:
np 2020. Aquaponik : Cara Mudah Budidaya Tanaman dan Ikan di Halaman
https://www.rumah.com/panduan-properti/aquaponik-3-3-3. diakses 8 April 2021
Nurhaliza Rida. 2021. aquaponik https://www.kompasiana.com/ridanurhaliza/605faa8ede486d85081222/memanfaatkan-lahan-yang-terbatas-dengan-budidaya-aquaponik?page-1. diakses 8 April 2021.