Wahyudi Thamrin

Belajar Bertani Saat Pandemi



Oleh: Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP.
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas
            
Pandemi Covie-19 yang melanda dunia membuat Sebagian besar oekerjaan harus dilakukan secara online (work form home), sehingga kebanyakan orang akan memiliki waktu lebih di rumahnya masih-masing. Bekerja dari rumah sepanjang hari tentunya akan sedikit membosankan jika tidak diselingi dengan kegiatan positif lainnya seperti berolahragam bermain music, menonton film maupun bermain bersama anggota keluarga.
            
Salah satu bentuk kegiatan positif lainnya yang dapat dilakukan yaitu bercocok tanam atau Bertani di lingkungan rumah dengan penerapan sistem pertanian terpadu. Sistem pertanian terpadu sendiri merupakan suatu metode pertanian yang memanfaatkan semua potensi yang ada untuk mengoptimalkan lahan, meningkatkan produksi pertanian, serta mencukupi kebutuhan dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem. Sistem pertanian terpadu mengintegasikan sub sektor pertanian seperti pangan, holtikultura, Perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan bahkan wisata untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber data (lahan, manusia, dan faktor tumbuh lainnya).
            
Pemanfaaatan pekarangan rumah untuk pertanian terpadu ini selain sebagai pengisi waktu luang bekerja tentunya juga dapat sebagai sumber makanan atau konsumsi bagi keluarga. Salah satu bentuk pertanian terpadu yang dapat dikembangkan di pekarangan rumah seperti perpaduan antara hidroponik sayur-sayuran, peternakan, tanaman hias dan obat- obatan.
           
Pada skala rumah tangga, keuntungan yang diinginkan adalah adanya tambahan beberapa komoditas sayuran yang mudah ditanam tanpa harus membeli karena terjamin kualitas dan yakin pada hasil pertanaman di pekarangan sendiri. Maka dari itu, semakin beragam budidaya yang dikerjakan hasil yang akan diambil akan lebih sering untuk diolah pribadi.
         
Jenis komoditi sayur-sayuran yang diusahakan untuk sistem hidroponik ini bisa disesuaikan dengan selera keluarga. Tidak hanya satu jenis sayuran saja namun bisa ditaman berbagai jenis sayuran seperti kangkong, seledri, sawi, bayam, selada, kol dan jenis lainnya. Adapun wadah hidroponiknya bisa menggunakan pipa bekas maupun baru yang dipotong menyesuaikan dengan pekarangan rumah, dan untuk mesin pompa air bisa menggunakan pompa mini dari aquarium.
      
Untuk budidaya tanaman hias dan tanaman herbal (obat-obatan) bisa menggunakan pot, karung maupun ditanam langsung di tanah. Jenis tanaman hias yang baik yaitu tanaman yang selain keindahannya juga memiliki manfaat lain seperti bunga lafender, bunga tai ayam dan bunga matahari yang daoat mengusir serangga penganggu dan nyamuk. Jenis tanaman hias lainnya seperti bunga kumis kucing dan kembang Sepatu juga dimanfaatkan sebagai obat. Adapun tanaman yang khusus untuk obat yang bisa ditanam di pekarangan seperti betadine dan jahe.
            
Selain hidroponik, tanaman hias dan oabt-obatan, di pekarangan rumah kita juga bisa membuat kandang-kandang kecil yang nantinya bisa digunakan untuk memelihara hewan seperti ayam. Bukan hanya itu, kita juga bisa membuat kandang untuk hewan peliharaan seperti untuk kelinci dan burung. Kotoran dari hewan-hewan tersebut baik urin ataupun peses juga bisa kita manfaatkan menjadi pupuk untuk sayur-sayuran, tanaman hias dan tanaman herbal yang kita tanam. Sedangkan sisa panen tanaman sayur-sayuran seperti batang yang agak keras nantinya juga bisa diolah untuk dimanfaatkan sebagai pakan bagi ayam, burung maupun kelinci.
            
Jadi sembari mengisi waktu luang di rumah, kita juga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan hasil panen pertanian dan peternakan yang juga dapat menekan biaya pengeluaran. Kita juga mempunyai pasokan obat-obatan alami yang dapat dimanfaatkan dan diperoleh dengan mudah. Serta yang tidak kalah pentingnya yaitu apabila semua sistem pertanian ini dikelola dan ditata dengan baik akan membuat rumah akan Nampak lebih indah dan lingkungan makin asri.