Penulis: Obel SP.MP
Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand
Padang,Salingkaluak.com,- Wujud dari tridharma perguruan tinggi dan dalam rangka Lustrum Fakultas Pertanian Universitas Andalas yang ke XIV, Departemen Agronomi fakultas Pertanian Universitas Andalas mengadakan Pengabdian masyarakat Internasional dengan tema “Pengembangan Gaharu Dari Hulu Ke Hilir”. Pengabdian ini dilakukan pada tang 26 mei 2024 di Air dingin Lubuk Minturun Sumatera Barat yang diikuti oleh dosen di Departemen Agronomi, Departemen tanah, Departemen Agribisnis, Departemen Proteksi tanaman, Departemen Perkebunan, mahasiswa S1 dan S2, masyarakat Air Dingin dan beberpa Pengusaha Gaharu yang ada di Sumatera Barat. Kegiatan ini mendapatkan antusias yang sangat positif terkhusus oleh masyarakat yang berada dilokasi pengabdian. Notabenenya mereka sudah ada melakukan budidaya gaharu meskipun hanya beberapa batang dipekarangan rumah.
Pada awal kegaiatan, dilakukan sosialisasi oleh pemateri yaitu Hem King Hong dari Kamboja dan Dr. Ir Benni Satria MP dari Universitas Andalas. Hem King Hong memaparkan bahwa tanaman gaharu sudah dikenal sebagai pohon yang memiliki nilai ekonomis tinggi semenjak tahun 1200 yang lalu. Di Kamboja, gaharu dikenal padaa saat yang tidak disengaja karena pada saat itu Kamboja dan Vietnam saling berperang yang banyak dilakukan didalam hutan. Perperangan tersebut tentunya banyak menimbulkan korban yang tidak hanya korban jiawa, namun banyak pohon-pohon yang tertembak ataupun terkena oleh Meriam.
Setelah perang usai beberapa tahun kemudian, tanpa disengaja masyarakt disana menemukan pohon yang meiliki ciri khas khusus yang dapat digunakan untuk bahan obat. Itulah tanaman gaharu yang kita kenal saat sekarang ini. Sejatinya tanaman gaharu akan menghasilkan gubal ketika terjadi stress sehingga menghasilkan resin untuk mempertahankan dirinya. Pada kesempatan yang sama, Dr. Ir. Benni Satria juga menyampaikan bahwa gaharu merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan, tidak hanya gubalnya saja yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi namun juga bisa diolah menjadi produk lain seperti daunnya yang digunakan untuk the herbal yang dapat mengatasi berbagai penyakit seperti tumor, darah rendah diabetes, meningkatan vitaliatas dan lain sebagainya.
Selain itu, pada waktu yang bersamaan
juga ada pemaparan dari pengusaha gaharu yaitu Bapak Sobri. Beliau merupakan
pensiunan Telkom yang saat ini sudah mengembangkan tanaman gaharu sekitar dua
ribu batang. Beliau menceritakan bahwa pada awal mengenal tanaman ini ketika
berada di Kalimantan. Tertarik mengambangkan gaharu karena nilai jualnya yang
sangat tinggi hampir mencapai 175 juta perpohon. Awal dilakukan penanaman memang banyak tanaman
yang mati karena memang kondisi lahan yang kurang subur namun ketika
disandingkan dnegan tanaman lain seperti papaya dan pisang, pertumbuhannya
sangat bagus. Pada akhir cerita beliau membuka peluang untuk Kerjasama dalam
berbagai bentuk penelitian dan kegaiatan lain yang berhubungan dengan gaharu.
Kegiatan pengabdian ini juga dilakukan
paraktek langsung kelapangan yang didampingi oleh beberapa orang mahasiswa dan
alumni yang penelitiannya terkait dengan gaharu. Praktek tersebut dibagi dalam
beberapa topik seperti pembibitan tanaman gaharu menggunakan ekoenzim, kompos,
poc, tumpeng sari tanaman gaharu, dan pembentukan gubal dengan besi panas.
Setiap peserta mengikuti tahapan tersebut dengan penuh semangat dan antusias
yang tinggi. Pada kegaiatn ini peserta juga disuguhkan langsung oleh panitia
untuk mencicipi teh gaharu. Teh yang disuguhkan beraroma khas dan dipadukan
dengan gula merah. Setelah meminum teh gaharu ini, badan terasa baikkan dan
menjadi hangat penuh semangat.
Seperti yang kita ketahui, gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) merupakan tanaman yang berasal dari family Thymeleaceae dan genus Aquilaria spp yang tergolong salah satu spesies tanaman Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dengan kualitas terbaik dari pada spesies lainnya. Tanaman gaharu ini juga dikenal sebagai kayu wangi karena memiliki aroma harum yang berasal dari resin yang dihasilkannya. Tanaman gaharu ini dapat dijadikan sebagai bahan baku industri pembuatan parfum, kosmetik, teh, obat-obatan, serta upacara ritual keagamaan dengan nilai ekonomi yang tinggi. Tanaman gaharu memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan.