Self-management atau pengelolaan diri sendiri merupakan aspek penting dalam perawatan jangka panjang pasien dengan penyakit kardiovaskular, terutama di era pandemik COVID-19. Pasien dengan gangguan kardiovaskular termasuk kelompok yang rentan terhadap infeksi COVID-19. Oleh karena itu, pengetahuan yang adekuat mengenai pencegahan COVID-19 sangat penting bagi mereka untuk menghindari infeksi dan menjaga status kesehatan.
Sebuah riset berfokus dalam mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan tentang COVID-19 dengan self-management pada pasien penyakit kardiovaskular selama pandemic dilakukan oleh tim peneliti dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas. Hal ini memberikan implikasi dalam menemukan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan self-management pasien melalui edukasi yang tepat mengenai COVID-19.
Studi ini dilakukan pada 374 pasien dengan penyakit kardiovaskular dengan pendekatan cross-sectional study. Pengetahuan pasien tentang COVID-19 diukur menggunakan Covid Related Cardiovascular Knowledge Questionnaire dan self-management diukur menggunakan Cardiovascular Self-management related COVID-19 Questionnaire. Studi ini menemukan bahwa rerata pengetahuan pasien tentang COVID-19 yaitu 41,28 dengan standar deviasi 3,524. Rerata self-management yaitu 77,70 dengan standar deviasi 9,96.
Hasil analisis lebih lanjut menggunakan uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang COVID-19 dengan self-management pada pasien penyakit kardiovaskular dengan nilai p < 0,001 dan nilai korelasi 0,215, yang menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi lemah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan pasien tentang COVID-19, semakin baik self-management yang mereka terapkan. Meskipun korelasi yang ditemukan lemah, hal ini tetap menunjukkan pentingnya edukasi tentang COVID-19 dalam membantu pasien penyakit kardiovaskular untuk mengelola kondisi mereka dengan lebih baik.
Pengetahuan yang baik tentang COVID-19 memungkinkan pasien untuk lebih waspada terhadap risiko infeksi dan lebih disiplin dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga jarak sosial, menggunakan masker, dan menjaga kebersihan tangan. Langkah-langkah ini sangat penting untuk mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi kardiovaskular mereka. Oleh karena itu, edukasi yang adekuat mengenai infeksi COVID-19 dan pencegahannya harus menjadi prioritas dalam program perawatan dan dukungan bagi pasien penyakit kardiovaskular. Dengan demikian, pasien dapat lebih efektif dalam menjaga kesehatan mereka dan mengurangi risiko komplikasi selama pandemik.
Program Self-management dapat dikembangkan terintegrasi dengan informasi terbaru tentang COVID-19 dapat membantu pasien dalam menjaga kesehatannya. Selain edukasi, dukungan psikologis juga penting untuk membantu pasien mengelola stres dan kecemasan yang dapat mempengaruhi self-management mereka. Dengan strategi yang tepat, diharapkan pasien penyakit kardiovaskular dapat lebih mandiri dalam mengelola kondisi mereka dan terhindar dari risiko infeksi COVID-19 yang dapat memperburuk kesehatan mereka.
Penulis: Ns.Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
Artikel selengkapnya dapat diakses pada DOI: http://dx.doi.org/10.32883/rnj.v7i1.2775.g1099