Payakumbuh – Pemerintah Kota Payakumbuh tengah menggodok Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang akan menjadi landasan pembangunan kota selama 20 tahun ke depan. Rencana tersebut akan disahkan menjadi peraturan daerah dalam waktu dekat.
DPRD Kota Payakumbuh, dalam Sidang Paripurna terkait pandangan umum fraksi terhadap Ranperda RPJPD 2025-2045 yang digelar pada Selasa (4/06/2024), memproyeksikan bahwa perkembangan kota akan semakin pesat dalam 10 tahun mendatang. Fraksi Nasdem Bintang Perjuangan memberikan masukan agar pembangunan dilakukan secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab.
Fraksi gabungan yang terdiri dari Ismet Harius (Nasdem), Yanuar Gazali (PDIP), Syafrizal Dt Damuanso Omeh (PBB), dan Ahmad Ridha (Nasdem) menilai bahwa dalam kurun waktu singkat, Payakumbuh tidak lagi menjadi kota perlintasan sebagai dampak dari proyek nasional jalan tol.
“Pemerintah pusat sangat giat dalam pembangunan jalan tol Sumbar-Riau. Bisa jadi dalam 10 tahun ke depan Kota Payakumbuh tidak akan menjadi kota perlintasan lagi. Kami sarankan Payakumbuh diproyeksikan sebagai kota pendidikan,” ujar Syafrizal Dt Damuanso Omeh, juru bicara fraksi tersebut.
Dengan perubahan status tersebut, Fraksi Nasdem Bintang Perjuangan menyarankan agar Pemko lebih memproyeksikan Payakumbuh sebagai kota pendidikan. Inovasi ini dianggap penting untuk menyesuaikan kondisi kota di masa depan dan memastikan pembangunan yang berkelanjutan.
Sidang paripurna ini dihadiri oleh unsur pimpinan dan anggota DPRD serta Sekretaris Daerah Kota Payakumbuh, Rida Ananda, yang turut memberikan pandangan terkait arah pembangunan kota.
RPJPD yang tengah disusun diharapkan mampu memberikan arah yang jelas dan terstruktur bagi pembangunan Kota Payakumbuh hingga 2045. Dengan visi yang matang, kota ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh warganya. (FS)
.jpeg "Ciderai Pilkada, Spanduk Tolak Supardi Di Koto Panjang Hanya Perbuatan Oknum")
