Judi Online, Rayuan Menang Yang Selalu Berujung Kekalahan


Judol alias Judi Online jadi topik pemberitaan hangat saat ini di portal portal media Indonesia. Apalagi setelah pemerintah makin gencar menyatakan perang pemberantasan jud1 0nline tersebut. 

Tidak bisa dipungkiri saat ini judol sangat digandrungi berbagai lapisan masyarakat Indonesia. Dari berbagai lembaga survey Indonesia dinyatakan negara tertinggi jumlah pemain judol ini. 

Sebelum judol memakai uang langsung, permainan judi dengan taruhan cip juga sempat marak ditengah masyarakat. Apalagi cip bisa diperjualbelikan dengan gampang. 


Judol yang beredar di dunia maya saat ini tidak hanya dalam bentuk game, juga dalam bentuk lainnya. bahkan yang cukup besar perputaran uang di dunia olah raga dalam bentuk tebak skor atau tebak kemenangan. 

Rasa menang dan dapat uang instan dalam jumlah banyak menjadi faktor utama tingginya pemain judol di negeri ini. Sementara dalam kenyataannya tidak begitu adanya. Setiap pemain selalu berada di pihak kalah. Walau sempat menang, namun akan kembali alami kekalahan melebih dari nilai kemenangan. 

Ini beberapa alasan anda akan selalu kalah dan akan menguras semua harta anda dengan kecurangan judi online:

1. Anda vs mesin

Anda dan Bandar adalah dua orang yang mempunyai harapan yang sama yaitu kemenangan, dan anda dengan sengaja dan sukarela deposit sejumlah uang untuk mendapatkan kredit untuk digunakan dalam permainan judi tersebut, yang hanya dilakukann bandar adalah membuat permainan semenarik mungkin, bisa saja akan ada kemenangan kemenangan semu dengan mendapatkan jackpot di awal awal permainan atau bisa jadi  ketika anda sudah mengalami kerugian yang lumayan banyak maka bandar akan memberi kemenangan, tapi ingat bandar memberikan kemenangan hanya dengan kepentingan Promosi atau iklan gratis. Arena bermain yang akan digunakan pada dasarnya adalah sekumpulan kode kode pemograman yang diseting sedemikian rupa dan yang membuat itu adalah bandar, lantas apa yang akan dilakukan bandar jika sudah menguasai itu semua ? Bandar dengan sengaja membuat arena judi tersebut agar mereka kalah ? Anda bisa jawab sendiri Kecurangan judi online maupin kecurangan judi slot.

2. Tidak ada yang namanya kejujuran dalam judi

Setelah anda dengan sukarela menggelontorkan uang dengan deposit ke rekening bandar, para admin judi tersebut akan dengan leluasa mengetahui detik ke berapa anda akan menang, atau pada judi kartu dia akan dengan leluasa mengetahui kartu apa saja yang anda miliki, lantas bandar akan pura pura kalah agar membernya menang ? Lagi lagi kemungkinan kecurangan judi online tersebut makin besar,khan.

3. Tidak ada yang kaya karena judi kecuali bandar.

Untuk yang satu ini, saya harapkan anda bisa mencari tahu sendiri, mulailah bertanya apakah ada yang sudah kaya ? Jika dia kaya pantas dicurigai jangan jangan mereka adalah bandar itu sendiri, yah menjadi bandar hanya cukup dengan Gadget dan koneksi internet,lo!

Data dari DroneEmpirit menunjukkan bahwa Indonesia memiliki jumlah pemain judi online tertinggi di dunia, dengan 201.122 ribu pemain. Transaksi judi online di Indonesia dari 2023 hingga kuartal pertama 2024 mencapai 600 triliun. Hal ini menjadi masalah karena angka yang begitu besar dapat dialokasikan untuk kebutuhan strategis dan pembangunan masyarakat.


Penyebab maraknya permainan judi online

Beberapa alasan terutama dikalangan anak muda bermain judi online antara lain adanya ketidakharmonisan dalam keluarga, kondisi ekonomi yang tidak stabil, keinginan untuk melarikan diri dari kekecewaan, pengaruh lingkungan yang buruk, ketidaksiapan untuk mengikuti norma yang berlaku, dan perkembangan teknologi. Masyarakat kurang sadar akan bahaya perjudian online, dan mudahnya orang bertransaksi judi online juga dapat meningkatkan jumlah orang yang kecanduan.

Gambaran dan dampak permainan judi online

Pola sosial budaya di desa atau kampung yang homogen membuat anak muda terbatas dalam pilihan pekerjaan. Petani menjadi pekerjaan utama di daerah tersebut. Namun, kecanduan judi online membuat mereka lebih memprioritaskan uang untuk bermain daripada untuk modal pertanian. Hal ini sangat berdampak negatif bagi petani subsisten yang hanya mengandalkan pertanian sebagai pendapatan utama.

Dampak negatif cukup tinggi bagi pemain judol ini. Tidak sedikit pemain judol terlilit hutang, dari hutang bank, renternir bahkan pinjaman online jadi sasaran para pemain judol. Sadar tidak sadar harta terkuras habis saat nafsu menang menguasai diri para pemain judol. Bahkan juga sampai nekad melakukan tindak kriminal untuk mendapatkan uang demi main judol. 

Sebagai orang yang prihatin dengan kondisi ini, saya berharap pemerintah nagari dan pihak terkait memberikan perhatian lebih terhadap masalah kecanduan judi online di kalangan anak muda. Sosialisasi dan tindakan nyata diperlukan untuk melindungi anak muda dari kecanduan ini. Penanganan masalah ini harus dilakukan secara jangka panjang demi keberlangsungan anak muda dan pertanian di desa.

Kesimpulan

Jadilah manusia realistis, bekerja mendapatkan uang bukan dengan menggantungkan harapan harapan kosong dengan jackpot, atau mesin judi dan auto kaya, jadilah pengguna internet yang bijak stop perjudian.

Penulis: Fikri Nabilah
Mahasiswa Universitas Andalas Jurusan Antropologi 

Editor: Syafrizal Ambo