Olah Darah Hewan Ternak Untuk Pupuk Organik


Hari raya idul adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah merupakan hari raya kedua umat islam setelah hari raya idul fitri. Pada puncaknya, Hari raya Idul Adha dapat kita saksikan bahwa jutaan umat Islam dari seluruh dunia akan berkumpul di Mekkah untuk melakukan rangkaian ibadah yang menjadi rukun Islam kelima ini. namun tidak hanya itu, diberbagai tempat dibelahan bumi sama seperti hara raya idul fitri, seluruh umat islam juga akan melaksanakan salat sunnah Idul Adha bersama-sama di masjid atau ditanah lapang.

Perayaan hari raya Idul Adha saat ini tidak lepas dari kisah Nabi Ibrahim a.s dan putranya, Nabi Ismail a.s. Hari raya Idul Adha mengajarkan nilai-nilai pengorbanan, keikhlasan, kesabaran, ketaatan, dan nilai berbagi kepada sesama. Bagi kita yang belum mampu mengerjakan ibadah haji, maka berkurban menjadi salah satu cara mendekatkan diri kepada-Nya saat hari raya Idul Adha. Berkurban menjadi amalan utama Idul Adha dengan cara melakukan penyembelihan hewan kurban. Perlu kita ketahui bahwa tidak semua hewan dapat dijadikan sebagai hewan kurban. Menurut syariat Islam, jenis hewan yang diperbolehkan untuk disembelih pada saat hari raya Idul Adha adalah hewan ternak yang meliputi kambing, domba, sapi, kerbau, dan unta. Dengan demikian, adanya penyembelihan hewan kurban ini tentunya menyisahkan banyak darah yang apabila dibiarkan begitu saja akan dapat menjadi sumber pencemaran bagi lingkungan sekitarnya. Untuk itu, darah hewan kurban dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Limbah darah hewan kurban sebenarnya masih memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi jika diolah menjadi tepung darah dan digunakan sebagai pakan ternak ataupun pupuk untuk tanaman. Sebagai contoh, darah sapi dapat diolah menjadi pupuk organik cair karena mengandung unsur hara N 14,9%, P 0,45%, K 0,59%, Ca 615mg/kg, Mg 405 mg/kg, Fe 0,26%, Zn 117mg/kg, Cu 10 mg/kg dan , Mn 11mg/kg. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan darah sapi dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kecipir, pertumbuhan bibit kakao, meningkatkan hasil tanaman selada, memperbaiki sifat kimia tanah dan lain sebagainya.

Pembuatan pupuk yang bersumber dari darah hewan kurban cukup mudah dilakukan. Kita hanya perlu ±20 liter darah sapi pada saat penyembelihan hewan kurban kemudian dimasukkan dalam jerigen dan ditambahkan EM4 yang digunakan sebagai decomposer dan selanjutnya jerigen ditutup rapat agar tidak adanya udara yang masuk. Jerigen dikocok kuat-kuat sehingga semua bahan tercampur rata. Tidak berapa lama jerigen akan mengembung, hal ini menandakan bahwa terjadinya proses fermentasi. Tutup jerigen dapat dilonggarkan sebentar untuk mengurangi tekanan dan setelah itu tutup kembali. Lama fermentasi ±14 hari, jika proses fermentasi selesai limbah darah sapi akan tercium seperti bau tape dan berwarna merah.

Selain itu, untuk pengaplikasinnya juga cukup mudah. Pupuk organik dari darah sapi dapat digunakan dengan cara disemprotkan pada bagian bawah daun, karena dapat merangsang stomata untuk membuka lebih cepat. Efeknya adalah meningkatkan kualitas rasa pada sayur dan buah, serta meningkatkan kemampuan tanaman untuk menyerap nutrisi. Untuk itu, mari kita manfaatkan darah hewan kurban sebagai bagian yang membawa berkah, tidak hanya daging, tulang ataupun kulitnya saja.  Moment hari raya idul adha ini adalah waktu yang pas untuk panen pupuk darah yang dapat kita gunakan pada tanaman disekitar pekaran rumah kita. Selamat mencoba.

Penulis: Obel SP.MP
Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand