Search

Kemala Rasakan Dampak UHC Kota Payakumbuh, Sudah 98,31 Persen

Payakumbuh --- Capaian Universal Health Coverage (UHC) Kota Payakumbuh sudah mencapai 98,31% per 1 Agustus 2024. Prestasi ini merupakan pencapaian signifikan dalam upaya pemerintah daerah untuk memastikan seluruh warganya mendapatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas dan merata.

Universal Health Coverage (UHC) merupakan konsep global yang bertujuan untuk memastikan semua orang memiliki akses ke layanan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa mengalami kesulitan finansial. Di Indonesia, UHC diwujudkan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Payakumbuh, Defiyanna Sayodase kepada media di kantornya, Selasa (6/8) siang, mengatakan bahwa berdasarkan data pencapaian UHC hingga 1 Agustus 2024, kepesertaan JKN di Kota Payakumbuh sudah mencapai 98,31% atau 144.289 jiwa dari 146.772 jumlah penduduk di Kota Payakumbuh sudah terdaftar menjadi peserta JKN.

“Dari 98,31% penduduk Kota Payakumbuh yang sudah terlindungi Jaminan Kesehatannya tersebut, terdiri dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN dan APBD, Pekerja Penerima Upah (PPU), Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU), serta Bukan Pekerja (BP)," ujar Defiyanna.

Lebih lanjut Defiyanna menjelaskan sebanyak 39.641 jiwa adalah peserta PBI APBN, PBI APBD sebanyak 46.764 jiwa, sedangkan segmen PPU seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan POLRI, pekerja swasta, BUMN dan BUMD sebanyak 36.853 jiwa.

“Kemudian dilanjutkan oleh peserta PBPU sebanyak 14.888 jiwa dan untuk peserta Bukan Pekerja (BP) seperti investor, pemberi kerja, veteran, perintis kemerdekaan, dan pensiunan sebanyak 6.143 jiwa," jelasnya.

Ditambahkan Defiyanna, dengan pencapaian UHC tersebut, maka Pemerintah daerah bisa mendaftarkan warganya hanya dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan status kepesertaannya akan langsung aktif tanpa menunggu 14 hari lagi.

Pemerintah Kota Payakumbuh berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan sistem kesehatan di wilayahnya. Berbagai upaya akan terus dilakukan untuk memastikan manfaat program UHC dapat dirasakan secara optimal oleh seluruh warga.

Di antara penerima manfaat program ini adalah Kemala Safitri, seorang ibu rumah tangga yang kini merasakan dampak positif dari implementasi program tersebut.

Kemala sebelumnya menghadapi tantangan besar dalam hal akses kesehatan. Sebelum adanya JKN, biaya pengobatan sering kali menjadi beban finansial yang signifikan bagi keluarga Kemala. Kunjungan ke dokter, pemeriksaan rutin, atau rawat inap di rumah sakit bisa menjadi pengeluaran yang sangat besar.

Namun, setelah Kemala dan keluarganya terdaftar dalam program JKN sebagai Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD, ia merasakan perubahan yang signifikan. Berkat jaminan kesehatan ini, Kemala tidak lagi harus khawatir tentang biaya ketika anggota keluarganya membutuhkan perawatan medis. 

Fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan juga memberikan akses yang lebih mudah dan terjangkau untuk berbagai jenis layanan kesehatan, dari pemeriksaan dasar hingga perawatan khusus.

“Saya sangat bersyukur dengan kehadiran program JKN dan UHC ini karena kami bisa mengakses layanan kesehatan dengan mudah tanpa harus memikirkan biaya lagi ketika ingin berobat. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah hadir membantu kami lewat program UHC,” ungkap Kemala.

Kemala mengaku bahwa program UHC merupakan wujud kepedulian Pemerintah kepada masyarakatnya. Dengan program tersebut, tidak ada satupun warga yang harus memikirkan biaya ketika sakit. Dengan adanya perlindungan dari UHC melalui JKN, Kemala beserta keluarga merasa lebih tenang dan percaya diri menghadapi masalah kesehatan yang mungkin timbul.

“Saya sangat merasakan besarnya manfaat program JKN dan UHC ini, di mana saya bisa membawa suami saya berobat rutin ke poli penyakit dalam tanpa perlu khawatir lagi akan biaya pengobatan yang besar” katanya.

Lebih lanjut Kemala menambahkan jika ia juga sudah beberapa kali memanfaatkan program JKN untuk pemeriksaan kesehatan rutin di fasilitas kesehatan.

“Meskipun saya terdaftar sebagai peserta PBI, saya merasakan pelayanan yang diberikan oleh petugas di fasilitas kesehatan adil dan merata. Petugas dan dokternya juga ramah dan informatif saat mengobati saya” ujar Kemala.

“Selain itu, aplikasi Mobile JKN yang merupakan inovasi dari BPJS Kesehatan telah memberikan kemudahan untuk saya dalam mengecek status kepesertaan, daftar antrean online, dan lainnya," tambahnya.

Kemala menyadari bahwa program JKN dan UHC tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Dengan adanya jaminan kesehatan yang lebih baik, kualitas hidup masyarakat meningkat dan akses kesehatan yang lebih merata dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

“Saya berharap semoga semua masyarakat sudah memiliki kartu JKN dan terlindungi oleh program JKN ini. Semoga pemerintah bisa terus memperkuat dan memperluas cakupan UHC sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang akan terbantu. Dukungan ini sangat berarti bagi kami sekeluarga,” pungkasnya. (FS)