Search

Koperasi ALKO Keluhkan Kurangnya Dukungan Benih Kopi untuk Petani Kerinci

Kerinci – Koperasi ALKO, yang dikenal sebagai eksportir kopi asal Kerinci, menyampaikan keluhan terkait kurangnya dukungan benih kopi untuk para petani di daerah tersebut. Menurut Suryono, perwakilan dari Koperasi ALKO, tingginya minat menanam kopi di kalangan petani Kerinci kembali meningkat, namun mereka kesulitan mendapatkan benih yang berkualitas.

"Kami mendapati banyak petani yang terpaksa menggunakan benih dari kopi yang tumbuh alami di bawah pohon, karena tidak ada benih berkualitas yang bisa mereka tanam," ujar Suryono. "Ini sangat mengkhawatirkan karena dalam tiga tahun ke depan, produktivitas kopi Kerinci bisa menurun akibat penggunaan klon bibit yang tidak jelas."

Suryono menambahkan bahwa selama beberapa tahun terakhir, para petani telah mengeluhkan kurangnya bantuan dari pemerintah, baik di tingkat kabupaten Kerinci maupun provinsi Jambi, untuk mendukung penyediaan benih kopi. Beberapa petani bahkan telah melakukan peremajaan tanaman kopi, namun tidak dapat menanaminya lagi karena kesulitan mendapatkan benih yang layak.

Sebagian kelompok tani di Kerinci berinisiatif untuk membeli benih dari Aceh, namun tidak semua petani memiliki biaya untuk itu. Akibatnya, mereka memilih untuk menanam benih alami atau benih "leles" yang dikumpulkan dari alam, meskipun benih ini kurang optimal.

Keluhan ini juga dikuatkan oleh Muhardi, Ketua Kelompok Tani Horti Tani yang memiliki 200 anggota petani kopi. Muhardi mengungkapkan bahwa pengumpulan data untuk pengajuan bantuan benih telah dilakukan sejak dua tahun lalu. Namun, hingga saat ini belum ada informasi lanjutan dari Dinas Perkebunan.

"Padahal, kebutuhan petani akan benih sangat mendesak," ungkap Muhardi.

Dengan meningkatnya minat petani untuk menanam kopi, dukungan pemerintah dalam penyediaan benih berkualitas menjadi semakin krusial untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan produktivitas kopi Kerinci.