Search

Drama Pilkada Kota Payakumbuh, Emak-Emak Usir Pendemo, Suruh Pulang


Payakumbuh --- Puluhan emak-emak Kota Payakumbuh ikut bersuara membalas orasi LSM Barisan Sikat Maling (BASMI) Sumatera Barat yang datang melakukan aksi demo ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Payakumbuh, Kamis (12/9).

"Kalian urang ma? Pulang se lah baliak, kami nan tau Payokumbuah ko, kami nio Pilkada Badunsajao, jan mangacau di siko," sorak mereka kepada pendemo.

Emak-emak itu juga menyebutkan tuntutan LSM BASMI mencederai proses Pilkada, besoknya masyarakat yang akan memilih pemimpin, mau terlibat korupsi atau tidak, harus dibuktikan dahulu dan harus ditetapkan jadi tersangka.

"Kami nio daerah ko maju, dengan mendukung pilkada damai kito mamiliah pemimpin nan sesuai jo kebutuhan masyarakat, calon-calon nan mendaftar tu putra terbaik di Payakumbuh, jangan coba diusik damainya kota ini, kami jadikan kalian galamai beko," teriak emak-emak tersebut.

Sementara itu, LSM BASMI datang ke Kota Payakumbuh membawa "Kawal Pilkada Sumbar" sebagai tagline mereka. Kedatangan sekitar 20 orang mahasiswa dari Kota Padang itu diakui oleh koordinator lapangan Putra kalau mereka bukan massa bayaran, mereka berkomitmen untuk mengawal pilkada Sumatera Barat dan akan berkunjung ke seluruh kabupaten/kota untuk mempertanyakan pencalonan kepala daerah yang merugikan kepada masyarakat.

"Kami datang secara sadar, damai, dan tidak anarkis. Kami berharap pimpinan KPU tidak ada neka-neko, bisa objektif, dan tidak ada ada yang namanya politik uang akan mencederai Pilkada di Sumbar," ujarnya.

Mereka meminta klarifikasi kepada KPU terkait diterimanya pencalonan salah satu calon Wali Kota Payakumbuh Supardi, sementara itu ada  Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK keuangan pemerintah daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2023, dimana BASMI menuding Supardi terlibat dalam penyalahgunaan jabatan.

Proses emak-emak mendemo pendemo ini dibantu pengamanannya oleh Polres Payakumbuh. (FS)