Payakumbuh --- Didaulat sebagai narasumber dalam kegiatan Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Yayasan Abdi Pendidikan (STKIP YAP) Kota Payakumbuh, Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Dr. Dasril, S.Pd, M.Pd hadir untuk memberikan materi secara langsung kepada mahasiswa dari kampus yang mencetak calon tenaga pendidik tersebut.
Usung tema "Pengembangan Sumber Daya Manusia Yang Unggul Dan Berkarakter Untuk Indonesia Maju", STKIP YAP kota Payakumbuh menggelar kuliah umum yang diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian kegiatan PKKMB 2022 yang diikuti oleh 364 Mahasiswa dari 5 prodi angkatan tahun 2020, 2021, dan 2022. Mereka terdiri dari Prodi Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Biologi, Pendidikan Sejarah, dan PKn.
Bertempat di aula lantai 2 STKIP YAP Payakumbuh, Kuliah umum tersebut juga dihadiri oleh Ketua STKIP Drs. Yuhasnil, M.Pd, wakil ketua 1, 2, dan 3 serta pejabat struktural, dan dosen-dosen di lingkungan STKIP Kota Payakumbuh, Selasa (13/9).
Dasril dalam paparannya menyampaikan kalau kemampuan yang harus dikuasai mahasiswa di era digital ini yakni kemampuan literasi, kemampuan numerasi, profil pelajar pancasila dan digitalisasi.
"Kemampuan literasi mahasiswa didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menganalisis, menilai, mengatur dan mengevaluasi informasi dari berbagai sumber ini merupakan salah satu pembentukan karakter bangsa," katanya.
Lebih lanjut, Dasril selaku pemateri yang telah meraih gelar doktor itu mengatakan jika ia juga merupakan alumni STKIP YAP Kota Bukitinggi tahun 1989.
Menurutnya, saat ini untuk lebih diarahkan untuk pendidikan pada Kemampuan Numerasi yakni berfokus pada kemampuan mahasiswa dalam menganalisa, memberikan alasan, dan menyampaikan ide secara efektif, merumuskan, memecahkan, dan menginterpretasi masalah-masalah matematika, sedangkan profil pelajar pancasila dalam kampus berarti mahasiswa yang mandiri, mahasiswa yang punya sifat gotong royong, kebhinekaan global, yang berpikir kritis.
"Digitalisasi perguruan tinggi perlu terus dikembangkan sehingga memudahkan civitas kampus dalam berbagai hal untuk meningkatkan kualitas mahasiswa. Salah satu tujuan Pendidikan dan karakter Bangsa yakni menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab terhadap mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Peran mahasiswa dalam pembentukan karakter bangsa yakni harus mampu memahami dan mengaplikasikan pendidikan karakter dengan baik dalam kehidupan kesehariannya", lanjutnya.
Dalam forum ilmiah yang diikuti ratusan peserta itu terlihat dengan antusias para mahasiswa yang hadir memenuhi semua ruang aula yang tersedia. Dalam kesempatan tersebut, Dasril tidak henti memberikan motivasi kepada mahasiswa agar bisa mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan oleh kampus dengan meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, digitalisasi serta bersosialisasi dengan dunia nyata untuk memperkuat kompetensi sebagai calon pendidik di masa depannya.
Disela penyampaian materi oleh kepala dinas pendidikan kota Payakumbuh itu kegiatan juga berjalan dengan sesi tanya jawab dari mahasiswa kepada pemateri. Dari sekian banyaknya pertanyaan yang diajukan, ada salah satu pertanyaan dari mahasiswi yang menarik doktor itu. Dimana pertanyaan itu ialah bagaimana menghadapi godaan yang sering mengganggu ketika kita ingin fokus menyelesaikan kuliah.
"Misalnya melemahnya semangat, lingkungan yang tidak mendukung dan keterbatasan fasilitas?" tanya Annisa Ulfa, salah seorang mahasiswi angkatan 2020.
Menurut Dasril seorang mahasiswa haruslah memperkuat kepribadian, kecakapan hidup dan membekali diri dengan berbagai kemampuan teknis yang dibutuh di lingkungan seperti kamampuan menulis, kemampuan digital serta tetap fokus pada cita-cita. (FS)