Ratusan Guru TK se-Kabupaten Lima Puluh Kota Ikuti Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar

 

Lima Puluh Kota --- Sebanyak ratusan guru Taman Kanak-Kanak (TK) dari seluruh Kabupaten Lima Puluh Kota berpartisipasi dalam Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar yang diselenggarakan di Aula Kantor Bupati, Kawasan Perkantoran, IKK Sarilamak, Sabtu, (7/09/2024).

Acara ini diinisiasi oleh Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Lima Puluh Kota bekerja sama dengan Penerbit Erlangga, dan dibuka langsung oleh Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo.

Dalam sambutannya, Bupati Safaruddin, didampingi Bunda PAUD Nevi Zulvia, menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota.

“Kualitas SDM yang sehat, cerdas, dan produktif sangat ditentukan pada awal masa pertumbuhan anak. Dinamika perubahan kurikulum, khususnya di jenjang Taman Kanak-Kanak, dari Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Merdeka harus disambut dengan antusias oleh para guru,” ujarnya.

Bupati menekankan bahwa Kurikulum Merdeka adalah pendekatan pendidikan yang menekankan penerapan materi yang esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, bakat, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik. Ia berharap seminar ini dapat meningkatkan pemahaman guru-guru TK dalam mengimplementasikan kegiatan belajar mengajar yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak.

Bupati Safaruddin juga menyampaikan apresiasinya kepada IGTKI Kabupaten Lima Puluh Kota dan para pendidik TK se-Kabupaten yang antusias mengikuti kegiatan ini.

“Saya bangga karena Bunda PAUD Kabupaten Lima Puluh Kota, IGTKI, dan seluruh pendidik TK mampu menyelenggarakan acara yang luar biasa ini,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Afri Efendi, dalam pemaparannya menjelaskan bahwa konsep Merdeka Belajar memberi kebebasan bagi peserta didik untuk memilih pembelajaran sesuai dengan karakteristik masing-masing.

“Merdeka Belajar terdiri atas tiga komponen: komitmen terhadap tujuan, kemampuan mandiri dalam menentukan cara belajar, dan refleksi terhadap proses serta hasil belajar,” jelas Afri.

Ia berharap dengan adanya seminar ini, para guru TK semakin memahami dan siap mengimplementasikan konsep Merdeka Belajar dalam kegiatan sehari-hari di sekolah.

Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Kabupaten Lima Puluh Kota, sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk membangun SDM yang unggul sejak dini. (rel/fs)