Lima Puluh Kota – Curah hujan tinggi yang melanda Kabupaten Lima Puluh Kota sejak Jumat hingga Sabtu (22-23/11/2024) memicu bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah. Salah satu titik terdampak parah adalah Jorong Siamang Bunyi, Nagari Kubang, yang dihantam banjir bandang. Bencana ini mengakibatkan kerugian materiil serta merenggut dua korban jiwa, yakni Refnizal (67) dan Yul Evendi (63).
Pasca menyelesaikan masa cuti pada 23 November 2024, Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, langsung turun ke lokasi bencana pada Minggu, (24/11/2024), didampingi Anggota DPRD Sumatera Barat, Nela Abdika Zamri, dan Ketua TP PKK, Nevi Safaruddin, Bupati memastikan proses evakuasi dan pembersihan material berjalan lancar. Dengan raut wajah penuh kesedihan, ia turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
“Kami menghimbau seluruh masyarakat untuk terus waspada, terutama yang tinggal di bantaran sungai dan lereng bukit. Cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi masih berpotensi terjadi. Tetap siaga untuk meminimalisir risiko bencana,” ujar Bupati.
Ia juga menginstruksikan dinas terkait untuk segera memetakan wilayah terdampak dan memastikan bantuan tersalurkan dengan cepat. Pembersihan material longsor saat ini sedang dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Lima Puluh Kota, Rahmadinol, banjir dan longsor juga terjadi di Nagari Pangkalan, Gunuang Malintang, Nagari Pauah Sangik, dan Nagari Suliki. Saat ini, BPBD bersama pemangku kepentingan telah melakukan pendataan dampak bencana sekaligus mengoordinasikan langkah evakuasi dan penanganan.
“Kami terus berkomunikasi intensif dengan berbagai pihak untuk memastikan evakuasi berjalan lancar dan material longsor segera dibersihkan,” ungkap Rahmadinol.
Bupati kembali mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayah Lima Puluh Kota. Ia juga meminta masyarakat untuk melaporkan setiap indikasi bencana agar dapat segera ditangani oleh pihak berwenang.
Langkah tanggap darurat ini diharapkan dapat meminimalisir dampak bencana dan memastikan keselamatan masyarakat di wilayah yang terdampak. (FS)