Lima Puluh Kota – Berbagai tantangan ekonomi global, seperti ancaman resesi akibat inflasi dan disrupsi pasokan yang dipicu pandemi serta konflik Rusia-Ukraina, mulai dirasakan masyarakat. Dampaknya meliputi penurunan daya beli, peningkatan angka kemiskinan, dan penurunan produksi.
Merespons hal tersebut, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Limapuluh Kota menjalankan sejumlah langkah strategis dalam upaya pemulihan ekonomi lokal pada 2024. Fokus program dinas mencakup pengentasan kemiskinan, pemberdayaan usaha mikro, serta penguatan koperasi untuk menghadapi tekanan ekonomi.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Limapuluh Kota, Rahmad Hidayat, menjelaskan bahwa pengentasan kemiskinan menjadi prioritas utama melalui program Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Dengan memanfaatkan dana insentif fiskal, pihaknya melatih kelompok perempuan, termasuk anggota PKK, agar mampu berkontribusi pada ekonomi keluarga.
“Salah satu produk unggulan yang lahir dari program ini adalah Mie Sabako (Mie Sayur dan Buah), yang mendapat tanggapan positif dari masyarakat,” kata Rahmad Hidayat saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (07/11/2024).
Selain itu, melalui Pusat Layanan Usaha Terpadu – Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT-KUMKM), dinas memaksimalkan pendampingan bagi pelaku usaha, membantu pemasaran produk UMKM, serta mendorong daya saing melalui inovasi “Gardu Bangsa” (Gerakan Terpadu Mengembangkan Usaha). “Kami menggandeng instansi vertikal dan BUMN untuk memprioritaskan produk lokal sebagai suvenir, seperti Madu Galo-galo,” ungkap Rahmad.
Dinas juga mengidentifikasi maraknya pinjaman online ilegal dan praktik rentenir yang merusak struktur ekonomi masyarakat. Rahmad menegaskan pihaknya intensif mendampingi koperasi yang terdampak masalah ini, meskipun keterbatasan anggaran menjadi tantangan.
Terkait resi gudang, ia mengakui bahwa implementasi sistem ini masih terbatas. “Kami akan mengusulkan pilot project di salah satu nagari pada 2025, agar petani mendapatkan panduan jelas dan sistem tata kelola yang terintegrasi,” ujarnya.
Kemudian, dinas juga menyelesaikan isu dualisme pengelolaan Pasar Dangung-dangung yang telah resmi berada di bawah Pemkab Limapuluh Kota sejak Juni 2024. “Pendekatan intensif berhasil menyelesaikan peralihan pengelolaan menjadi pasar daerah,” jelas Rahmad.
Sebagai bagian dari pengembangan Ibu Kota Kabupaten (IKK), pihaknya merencanakan revitalisasi Pasar Nagari Sarilamak menjadi pasar tematik yang mendukung kawasan wisata Harau. “Pasar ini akan mempromosikan kuliner tradisional, kerajinan, dan produk UMKM khas Limapuluh Kota,” tambahnya.
Dalam menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok, dinas melakukan intervensi melalui operasi pasar dan pemantauan stok bahan pokok. “Langkah ini berhasil membantu masyarakat, terutama saat perayaan Hari Koperasi 2024 yang dilaksanakan secara swadaya,” ujar Rahmad.
Program Tera Ulang juga menjadi prioritas, untuk memastikan alat ukur perdagangan berfungsi akurat. Pada 2024, layanan ini menjangkau enam kecamatan sesuai permintaan masyarakat.
Ketua komunitas Luak Nan Bungsu Craft, Siska Melfia, mengapresiasi peran dinas dalam membina UMKM. “Berkat pendampingan, produk kami kini menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk internasional. Kami berharap program ini terus berlanjut,” katanya.
Dengan beragam langkah tersebut, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Limapuluh Kota optimistis menghadapi tantangan ekonomi global sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat. (FS)