Sebuah Keniscayaan dan Buah Perjuangan Panjang


Catatan Prestasi Nagari Sarilamak Sebagai Juara I Implementasi ABS-SBK (Bagian 1) :


Oleh  : YULFIAN AZRIAL ( Mak Yum)/ Budayawan, Pejuang ABS-SBK.

TEPAT Tanggal 27 Desember 2024 Nagari Sarilamak dianugerahi Hadiah sebagai Juara I  karena berhasil meraih predikat terbaik dalam Penilaian Nagari Implementasi Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah (ABSSBK) Tahun 2024 dari Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat. Artinya dengan pencapaian ini, Nagari Sarilamak menjadi nagari nomor satu di Sumatera Barat  untuk Implementasi ABSSBK tahun 2024. Tepat tanggal 27 Desember 2024 ini pula genap usia saya 58 tahun. Apakah ini adalah kado istimewa bagi saya dari Allah Swt? Mungkin. Tapi saya yakin, panitia tak tahu menanu soal itu.

Yang jelas, selamat tentunya bagi seluruh anak nagori Sarilomak, Kerapatan Adat Nagari Sarilamak, Para Perangkat Adat yang berada di bawah paying Limbago Gantang Ompek Puluoh, dan tentu saja buat Wali Nagari Sarilamak Olly Wijaya, SE, Dt. Kali Nan Putiah beserta perangkat Pemerintah Nagari Sarilamak yang telah menerima langsung pernghargaan tersebut di Istana Gubernur Sumatera Barat  pada hari Jumat (27/12/2024) lalu yang diserahkan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah.

Keniscayaan dan Buah Perjuangan Panjang

Bagi saya tentu pengumuman prestasi ini bukanlah suatu yang mengejutkan. Namun adalah sebuah keniscayaan, karena usaha serius yang dilakukan tidak akan didustai oleh hasilnya. Artinya, prestasi yang diraih Nagari Sarilamak tidak dating begitu saja, tetapi merupakan buah dari perjuangan yang selama ini sangat serius dibawah binaan Wali Nagari Sarilamak Olly Wijaya, SE, Dt. Kali Nan Putiah beserta perangkat serta didukung oleh para tokoh masyarakat dan seluruh lapisan Anak Nagori Sarilomak.

Tidak ringan tentunya tahapan demi tahapan yang dilakukan Nagari Sarilamak hingga mencapai prestasi ini. Masih segar dalam ingatan saya, bagaimana awalnya tak jauh beda dengan nagari lain pada umumnya, nigari Sarilamak menggelar pelatihan-pelatihan adat untuk Niniak Mamak dan Mandeh Soko (Bundo Kanduong). Namun Wali Nagari Olly Wijaya, H.Amri.AB Dt. Putieh Ketua KAN Sarilomak pada waktu itu, Zulfikar (Ketua Bamusy), Syekh Mulyadi Katinggian,  Syaiful Dt AJo Bosa Nan Kunieng, Alfian, Sotra Fanda dan sejumlah tokoh lainnya tak mau hanya berhenti sampai kegiatan pelatihan-pelatihan dan ceramah adat saja, tapi lebih ke pemberdayaan semua unsur-unsur anak nagori.

Lalu satu yang menjadi tekad para pejuang Adat Basandi Syarak ini sejak itu adalah membentengi Nagari Sarilamak dan nagari yang tergabung menjadi Ibu Kota Kabupaten (IKK) Lima Puluh Kota lainnya untuk menjadikan Ibukota Sarilamak menjadi Kota Dalam Nagari, sehingga tak sampai mengalami degradasi nilai-nilai adat dan peranan masyarakat adat sebagaimana umumnya terjadi di banyak kota dalam wilayah Alam Minangkabau. Sehingga sebelum Sarilomak berkembang menjadi besar, maka kita perlu maminteh sabalun  anyuk dengan menyiapkan benteng yang tangguh, sehingga warga kota nantinya tetap berada dalam suasana badunsanak.

 

Catatan Prestasi Nagari Sarilamak Sebagai Juara I Implementasi ABS-SBK (Bagian 2) :

Bermula dari Barih Balobeh Adat Nagori


Oleh  : YULFIAN AZRIAL ( Mak Yum)/ Budayawan, Pejuang ABS-SBK.

Mulai dari Barih Balobeh Adat Nagori

Untuk bisa mewujudkan harapan besar ini maka sosialisasi dan pemahaman kembali nilai-nilai adat kepada seluruh elemen nigari tentu mutlak diperlukan. Saya (Yulfian Azrial/Mak Yum) yang sebelumnya masih berberan terbatas hanya untuk narasumber dan motivator, diminta menjadi warga kehormatan Nagarai Sarilomak agar dapat memandu langsung setiap tahapan kegiatan yang dilakukan. Terutama tahapan yang paling mendasar dan teropenting yaitu  untuk menghimpun kembali unsur-unsur Barih Balobeh Nagori yang menjadi dasar tatanan adat nagari  dengan cara Mongumpuaan Nan Toserak,  Mohimpun Nan Totabua, Monjopuk Nan Tingga,  Mouleh Nan Lah Putuh, sehingga Tatanan Masyarakat Adat Nagari Sarilomak menjadi jernih kembali.

 Alhamdulillah sejak t
ahun 2018 akhirnya kerja serius seluruh komeponen badunsanak untuk menggali kembali Tatanan Adat Lamo Pusako Usang di Nagori Sarilomak itu mulai membuahkan hasil. Salah satu hasilnya adalah berhasilnya dihimpun kembali khazanah tatatan Adat Nagari Sarilomak yang dituangkan dalam buku yang berjudul Barih Balobeh Adat Nagari Sarilomak. Berkat lahirnya buku ini pula kemudian menggerakkan anak nagori dan para perantau untuk kembali mempererat tali silaturrahim. Bahkan tidak hanya dengan dunsanak yang berada di wilayah Indonesia, tapi  kita berhasil merekatkan kembali tali badunsanak para dunsanak yang berada di negara jiran Malaysia, khususnya dari Suku Srilemak yang berasal dari Sarilamak, yang Alhamdulillah berlanjut hingga kini.

Berdirinya Kembali Gantang Ompek Puluoh Nagori Sarilomak

Dengan jernihnya kembali tatanan adat dalam wilayah adat Nagari Sarilomak, dan dengan panduan Barih Balobeh Adat, maka telah digelar kembali Batagak Godang bagi pangulu di Jorong Buluah Kasok yang terakhir Batogak Godang di tahun 1954 (lebih setengah abad silam). Kemudian dengan panduan Barih Balobeh yang telah kembali ditemukan, juga berdiri kukuhnya kembali Limbago Usali Nagori Sarilomak, yaitu Limbago Gantang Ompek Puluoh Nagori Sarilomak sebagai musyawarah tertinggi masyarakat Adat Nagari Sarilomak yang meliputi Nagaori Sarilomak sekarang, Nagari Pilubang serta Wilayah Adat Lipek Kain yang kini berada di wilayah administratif Proivinsi Riau.

Sejak itu gerakan perjuangan ABS-SBK di Nagori Sarilamak bergulir semakin cepat. Sejalan dengan itu para perangkat adat yang semakin menua dengan penuh kesadaran mulai menyerahkan tingkat estafet kepada generasi yang lebih muda.  Bahkan kepengurusan Kerapatan Adat Nagari Sarilomak  H.Amri.AB Dt. Putieh yang umumnya terdiri dari mereka yang telah lanjut usia disegarkan dengan kepengurusan KAN yang lebih muda di bawah kepemimpinan Syaiful Dt AJo Bosa Nan Kunieng. Tidak tanggung-tanggung bahkan Wali Nagari Olly Wijaya juga menyatakan kesediaannya untuk menerima waris soko Dt. Kali Nan Putiah kaumnya di Piliang Sarilomak. Suksesi perangkat adat ini bergulir terus hingga berpuncak pada Acara Batogak Godang Sarilomak 2023.

Dengan berdirinya Gantang Ompek Puluah serta unsur yang terungkap dalam Barih Balobeh Adat Nagori Sarilomak, maka mulai pula disusun kembali Lembaga Peradilan Adat Nagori Sarilomak. Sebab pada prinsipnya di setiap nagori adat sebenarnya sudah ada lembaga peradilannya. Sehingga untuk setiap perkara terkait masyarakat adat di nagori, cukup digelar perkaranya sampai di tingkat nagori saja. Tahapan inilah yang hingga kini tengah berlangsung di Sarilomak serta aktivitas lainnya.

 

Catatan Prestasi Nagari Sarilamak Sebagai Juara I Implementasi ABS-SBK (Bagian 3/Habis) :

Nagari Sarilamak Menuju Model Nagari Dalam Kota

Oleh  : YULFIAN AZRIAL ( Mak Yum)/ Budayawan, Pejuang ABS-SBK.

Perjuangan Nagari Sarilamak Masih Panjang

Jadi inilah dasarnya, kenapa saya menyebut prestasi nigari Sarilomak di tahun 2024 ini adalah sebuah keniscayaan, sebab Nagari Sarilamak  berbenah di bawah pembinaan Wali Nagari Sarilamak Oly Wijaya,S.E Dt. Kali Nan Putieh , sejatinya bukanlah diawali dengan niat atau untuk tujuan sekadar mengikuti lomba di tingkat propinsi ini, tetapi ketika Nagari Sarilomak sedang gencar-gencarnya melakukan Gerakan Revitalisasi Nagari Adatnya, kebetulan sedang dilakukan pula Penilaian Nagari Implementasi Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah (ABSSBK). Maka jadilah Nagari Sarilamak mewakili Kabupaten Lima Puluh Kota untuk penilaian Nagari Implementasi Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah (ABSSBK) ini.

Artinya perjuangan masyarakat Nagari Sarilamak beserta perangkat nagarinya masih panjang. Kita di Sarilamak belum sampai kepada implementasi yang kita inginkan, yaitu Membangun Kota Dalam Nagari. Sebab sukses menjadikan Ibukota Sarilamak menjadi Kota Dalam Nagari, dampak kemaslahatannya tentu tidak hanya akan dirasakan oleh warga Kota Sarilomak nantinya, tetapi sekaligus tentu bisa dirasakan juga oleh warga kota-kota lain di wilayah Minangkabau untuk kembali berbenah. Yaitu bagaimana membangun kota tanpa harus menyingkirkan nilai-nilai adat dan bahkan perangkat adatnya.

Mampukah Sarilamak Menjadi Nagari Dalam Kota?

Mampukah Sarilamak Menjadi Nagari Dalam Kota? Tentu inilah pertanyaan yang banyak mengusik para pejuang ABS-SBK. Saya yakin tokoh seperti Buya Mas’oed Abidin, Buya Gusrizal Gazahar, Dr. Yulizal Yunus yang antara lain ditunjuk sebagai Juri oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dalam Penilaian Nagari Implementasi Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah (ABSSBK) Tahun 2024 ini juga menginginkan hal yang sama.  Sebab selain cukup akrab dengan mereka dan sepengetahuan saya mereka termasuk dari sedikit dari tokoh masyarakat Minangkabau yang hingga kini juga gigih berjuang untuk kembalinya kedaulatan masyarakat adat yang berbasiskan ABS-SBK di nusantara ini.

Maka dengan berhasilnya Nagari Sarilamak sebagai Juara 1 dalam penilaian ini, artinya Nagari Sarilamak diharapkan tidak hanya mampu untuk menjadi model Nagari Adat sesuai kriteria penilaian tahun 2024 ini, tetapi lebih dari itu. Salah satunya yaitu harapan agar Sarilamak sebagai ibukota Kabuoaten Lima Pulu Kota juga dapat menjadi Nagari Dalam Kota yang akan menjadi model dan contoh bagi kota-kota lain dalam mendasarkan dan mengemas kehidupan kota dalam kehidupan yang ber-ABS-SBK. Maka dengan menjadi yang terbaik, maka Nagari Sarilamak tentu sangat wajar menjadi gantungan harapan bagi para pejuang ABS-SBK dan masyarakat yang mencintai Alam Minangkabau. Maka bertolak dari kerjasama yang saya lakukan selama ini, semangat militant dari tokoh masyarakat serta dukungan yang total dari masyarakat adatnya, saya sangat optimis kalau Nagari Sarilamak di bawah kepemimpinan Oly Wijaya S.E Dt. Kali Nan Putiah, dan Sauful Dt Ajo Bosa Nan Kunieng (Ketua KAN) beserta seluruh elemen anak nagari akan mampu untuk mewujudkan harapan besar ini.

 Sebab dengan menjadikan ABS-SBK sebagai pondasi pembangunan kota, maka pemerintah kota akan bisa menjadikan masyarakat adat berserta perangkatnya sebagai Social Capital (Modal Sosial) yang sangat andal. Sebab Adat Minangkabau telah terbukti sejak lama tidak hanya sukses melahirkan sosok-sosok pribadi yang berdaulat dan berakhlaqul karimah, tetapi secara sistem kemasyarakatan juga telah terbukti sukses dalam mewujudkan Mutual Trust dalam masyarakat, karena mutual trust hanya akan tumbuh dalam Equity (keberadilan) dan Honesty (kejujuran). Sedangkan Social Capital hanya dapat muncul jika ada  budaya saling percaya (mutual trust) telah tumbuh dalam kehidupan masyarakat.  Bibit mutual trust hanya dapat berkembang jika di dalam kehidupan masyarakat telah berakar kuat kehidupan yang relatitive penuh kejujuran (honesty) dan berkeadilan (equality), dal hal ini telah semakin tumbuh dan berkembang karena tengah dibangun di Nagari Sarilomak.

Bertolak dari semua itu, maka didapatkannya penghargaan sebagai Juara I Tingkat Propinsi Sumatera Barat dalam Penilaian Nagari Implementasi Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah (ABSSBK), berarti apa yang selama ini dilakukan dan terus diperjuangkan masyarakat Nagari Sarilamak sudah berjalan di atas rel yang benar dan bahkan diakui oleh para tokoh di tingkat Propinsi Sumatera Barat, dan bahkan sebagai yang terbaik. Maka tidak ada alasan lagi bagi anak nigari Sarilomak untuk ragu dan bimbang dalam melanjutkan program ABS-SBK yang selama ini telah dijalankan.

Bahkan lebih dari itu, kini secara tidak langsung Nagari Sarilamak diamanahkan menjadi tiang soko atau benteng adat bagi masyarakat Adat Minanghkabau di Propinsi Sumatera Barat. Maka menurut saya, ini tentu telah sejalan dengan tugas pokok dan fungsi Nagari Sarilomak sebagai Pasak Kunci Loyang di Luhak Limopuluah, Sarilomak  bertugas ‘mahambek upeh dan racun, panahan pukou jo sihie’  yang datang dari luar. Dalam konteks kekinian tentu juga untuk menghambat upeh dan racun dalam hal kebudayaan seperti dalam literasi, teknologi dan toksinasi lewat cara lainnya dan  Artinya Sarilamak kini diamanahkan sebagai pintu terakhir (benteng terakhir) bagi orang yang berniat jahat ke masyarakat adat di Luhak Limopuluah khususnya dan Alam Minangkabau umumnya.

Catatan 27 Desember 2024