https://geologi.co.id/wp-content/uploads/2018/08/videoplayback.mp4
kata netizen lho bulek, “Cuma di Indonesia, Tornado gak punya harga diri,"Anak SD lebih takut sama ujian nasional dari pada sama puting beliung yaa.. hihihii..
Di
berbagai negara tropis, termasuk Indonesia kerap terjadi angin puting
beliung. Beberapa diantaranya tidak berbahaya, berdiameter kecil dan
hanya bertahan beberapa saat (kurang dari 5 menit) seperti pada
peristiwa yang terekam di video tersebut. Tak sedikit pula puting
beliung yang berhasil memporak-porandakan pemukiman, seperti yang
terjadi di Riau (6/8). Setidaknya 25 rumah rusak diterjang angin puting
beliung yang disertai dengan hujan badai.Pada prinsipnya, angin puting
beliung terjadi disebabkan karena pertemuan udara panas dan dingin yang
menghasilkan pusaran angin dan disertai dengan kehadiran awan badai (Cumulunimbus).
Aku pernah lho bulek, waktu pergi ke bromo di pasir berbisik ada beberapa ‘anakan’ puting beliung.. padahal cuacanya puanaass.. lha kok bisa?
Karakter Atmosfer bumi
Terjadinya
puting beliung tidak terlepas dari prinsip kerja atmosfer bumi. Pada
hakikatnya, keterdapatan atmosfer disebabkan oleh gaya gravitasi bumi
itu sendiri yang mengikat partikel – partikel udara sehingga atmosfer
tidak berhamburan di angkasa dan tetap melapisi bumi hingga kini.
Semakin dekat dengan permukaan bumi maka semakin bersar pula gaya
gravitasi / gaya tarik antara bumi dan atmosfer. Hal ini mengakibatkan
kerapatan masa udara di dekat permukaan bumi lebih tinggi dibandingkan
pada ketinggian yang jauh dari permukaan bumi. Besarnya densitas
atmosfer di dekat permukaan bumi juga disebabkan karena adanya gaya
berat dari lapisan atmosfer. Jika bisa dikalkulasikan, berat udara di
atmosfer bumi mencapai hingga 5.5 x 1015 ton. Besarnya gaya tekan atmosfer inilah yang membuat lapisan dibagian bawahnya memadat.
Waduuuh.. udara kok ya seberat itu yaaa..
Selain
kondisi tekanan udara, kondisi temperatur juga sangat berperan dalam
pembentukan puting beliung. Sama halnya dengan tekanan, besar kecilnya
suhu atmosfer dikontrol oleh ketinggiannya dari permukaan bumi. Makin
dekat dengan permukaan maka suhu atmosfer akan semakin panas.
Nggak kebalik kah bulek? Kan makin dekat dengan matahari seharusnya suhu nya makin besarSuhu atmosfer itu ibarat kita sedang memasak telor thole. matangnya telur diakibatkan oleh panasnya teflon.
Artinya,
naiknya suhu atmosfer berasal dari rambatan panas yang disimpan oleh
permukaan bumi, bukan berasal dari panasnya matahari. Akibatnya, suhu
pada bagian bawah lapisan troposfer (lapisan yang paling dekat dengan
bumi), lebih panas dan mendingin secara gradual seiring dengan
bertambahnya ketinggian.
Partikel
masa udara yang terpanaskan oleh hantaran panas dari permukaan bumi
mengembang sehingga memperkecil densitas / kerapatan masa udara.
Mengurangnya densitas / kerapatan masa udara tentunya juga mengurangi
tekanan internal yang terjadi pada atmosfer. Perbedaan tekanan inilah
yang memicu terjadinya pergerakan angin. Angin akan bergerak dari
kawasan yang memiliki tekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.
Pergerakan ini disebut gaya gradien tekanan. Singkat kata, angin akan
bergerak dari daerah yang dingin (daerah bertekanan tinggi) menuju ke
daerah yang panas (daerah bertekanan rendah).
Karena pada hakikatnya alam selalu berusaha untuk mempertemukan sebuah titik keseimbangan.
Mekanisme Puting Beliung
Berdasarkan
beberapa prinsip di atas, secara vertikal, menurunnya densitas udara
yang mengalami pemanasan akan membuat udara panas bergerak naik. Seperti
halnya, yang terjadi pada udara di balon gas. Udara dipanaskan agar
dapat bergerak naik. Bedanya, pada puting beliung sesampainya di
ketinggian udara akan kembali mendingin dan bergerak turun mendekati
permukaan bumi. Udara dingin kembali terpanaskan oleh panas yang
dihantarkan tanah. Mekanisme tersebut terus berlangsung, hingga pada
suatu kondisi di mana sudah tiada lagi perbedaan tekanan, atau
tercapailah kesetimbangan antara udara panas dan udara dingin.
Mekanisme pembentukan dan kenampakan proses terjadinya puting beliung |
Tidak
hanya pergerakan angin secara vertikal, pergerakan angin secara lateral
juga berperan dalam memperbesar tenaga yang terbentuk oleh puting
beliung. Berkumpulnya angin dan awan akibat dari perbedaan tekanan
secara horisontal, membuat kawasan yang bertekanan rendah (daerah panas)
banyak dihampiri angin dan awan yang kemudian membentuk pusaran angin.
Jika perbedaan gradien terlampau tinggi maka puting beliung akan menjadi
semakin agresif
Wah.. jangan diganggu kalau lagi agresif ya bulek.Nahh iyaa.. kita perlu mewanti-wanti agar tak sembarangan bermain dengan puting beliung, hati-hati lho kalau doi lagi agresif.
Sumber: Dongeng Geologi@gmail.coim