Wahyudi Thamrin

MAKNA DAN HUKUM TAHAJJUD


Oleh : Syaiful Anwar

Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh


 

A.    Pengertian  Tahajud

TAHAJUD diambil dari kata hujûd yang artinya tidur di malam hari, tetapi digunakan pola bahasa tafa‟ul untuk menunjukkan arti menjauhi tidur.  Jika terdapat kalimat hajada ar-rajul maka artinya ada orang yang tidur di waktu malam. Namun jika kalimatnya hajjada ar-rajul maka artinya orang itu shalat di waktu malam. Sedangkan istilah orang bertahajud hanya bermakna orang yang bangun tidur untuk mengerjakan shalat.

 

Shalat ini disebut sebagai shalat tahajud karena dikerjakan saat setelah bangun pada malam hari. Meskipun begitu, shalat Tahajud memiliki banyak sebutan. Misalnya Qiyamu Ramadhan karena dikerjakan di malam hari pada bulan Ramadan. Atau sering juga disebut dengan Qiyamullail. Qiyamullail berasal dari dua kata, yaitu qiyam dan al-lail. Qiyam adalah masdar dari qama yang berarti bangun, sedangkan lail artinya malam. Jadi, Qiyamullail berarti bangun malam untuk melakukan shalat. Bahkan ada yang menyebutkan shalat Tahajud dengan istilah “bangun malam.” 

 

B.     Hukum Tahajud

Shalat tahajud adalah ibadah yang dianjurkan dan ditekankan (Sunnah Muakkad). Shalat tahajud disyariatkan berdasar dalil Al-Quran, As-Sunnah dan konsesus/ ijma‟ umat Islam. Dalil-dalil Al-Quran terdapat dalam ayat yang menceritakan ciri-ciri hamba Allah Yang Maha Penyayang: “Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. AlFurqan [25]: 64)

 

Ketika menyebutkan ciri-ciri orang yang bertakwa, Allah berfirman: “Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam; dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz-Dariyat [51]: 17-18)

 

Allah juga menceritakan ciri orang yang memiliki iman yang sempurna, dengan firman-Nya: “Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai Balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah [32]: 1617)

 

Allah juga berfirman: “Mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).” (QS. Ali Imran [3]: 113) “Dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali Imran [3]: 17)

 

Allah mendesripsikan orang-orang yang memiliki iman sempurna bahwa beribadah di malam hari dengan dasar ilmu. Karena itu Allah meninggikan kedudukan mereka di atas yang lainnya. Allah berfirman: “Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktuwaktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar [39]: 9)

 

Karena shalat malam ini demikian penting, maka Allah berfirman kepada Nabi-Nya shallalahu „alaihi wa sallam: “Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-Muzammil [73]: 1-4)

 

 Dan pada sebahagian malam hari  shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.” (QS. Al-Isra‟ [17]: 79)

 

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsurangsur. Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka. Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, Maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.” (QS. Al-Insan: 23-26)

 

Nabi Saw. juga sangat mendorong kita melakukan shalat malam dengan sabdanya: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa bulannya Allah yaitu bulan Muharam. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)