Wahyudi Thamrin

Budidaya Jamur Tiram dan Pemperdayaan Perempuan di Kampung Jamur



SalingkaLuak.com,-Jamur Tiram, salah satu tanaman yang bergizi dan bisa diolah untuk berbagai macam makanan alias kuliner. Tumbuhan yang berkembang biak dengan spora ini tidaklah sulit dibudidayakan. Bahkan budidaya jamur tiram ini mampu meningkatkan pendapatan.

Saat ini di kota Payakumbuh yang terkenal dengan pembudidayaan jamur tiram ini adalah Payolinyam Kelurahan Tigo Koto Dibaruah Kecamatan Payakumbuh Utara. Sehingga Payolinyam ini mendapat julukan kampung jamur.

Baca Juga: Rencana Tampilan baru lembaran Uang Rupiah Setelah Dipangkas Jumlah Angka Nolnya

Rata rata pelaku budidaya jamur di Payolinyam dan sekitar adalah kaum perempuan. Dari mulai menyiapkan media sampai panen jamur. Bahkan sampai jadi kuliner baik berupa cemilan bahkan randang jamur pun di produksi di sini.

Kampung jamur Payolinyam  Payakumbuh, New Zona Pemberdayaan Perempuan dalam menunjang penghasilan keluarga di Daerah Payakumbuh.

Payakumbuh yang dulu identik dengan nama sebagai kota BATIAH sekarang bergeser dengan kota Randang. Dan hal randang ini Jamur tiram salah satu bahan yang bisa dibuat radang. Randang jamur dari payopali ini sudah dikenal dimana mana. Bahkan salah satu koperasi di Jabodetabek pernah kerjasama dengan Randang jamur Payopali ini.

Ketika Kota Payakumbuh bergerak sebagai dalam pemberdayaan perempuan. Sebagai salah satu daerah yang kini menjadi sorotan dunia sebagai daerah pemberdayaan adalah Payolinyam, karena dalam beberapa waktu lalu Warga Negara Australia datang langsung untuk melakukan riset di kampung jamur ini tentang budidaya jamur tiram.

Pemberdayaan perempuan dalam yang dilakukan dalam payung Kelompok Wanita Tani (KWT) Rosella kini sudah membuahkan hasil bagi kaum ibu di kelurahan Tigo Koto Dibaruah Khususnya di Wilayah payolinyam, sebab dari hasil budidaya ini keluarga di Payolinyam sudah mendapatkan penghasilan penunjang Keluarga bahkan menjadi penghasilan utama keluarga.

Noviantini atau yang lebih dikenal dengan eti sebagai peringkat 3 wanita inspiratif sumatera barat dan juga sebagai ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Rosella menyampaikan bahwa  dalam pemberdayaan ini sudah ada sekitar 110 Rumah yang menjadi sentra penghasil jamur Tiram di payolinyam, dan Alhamdulillah dengan pembudidayaan ini, kaum ibu bisa menambah penghasilkan keluarga, bahkan ada yang bisa menghasilkan Rp.400.000 sehari  dan itu membuat kami semua bahagia.

rumah jamur



Selain itu sekarang kita juga sudah mulai mendistribusikan media tanam ke berbagai daerah Se-Sumatera Barat bahkan sampai ke daerah Sumatera Utara itu juga sangat membahagiakan, bahkan beberapa  waktu Lalu  Baznas memesan 32.000 media tanam pada kami untuk bantuan pada masyarakat dalam penguatan ekonomi masyarakat dan Alhamdulillah bisa kami penuhi".

Sekarang ini kami sedang terus mengembangkan produk Olahan Dengan Brand Payopali (Payokumbuah payolinyam)  yang sudah di distrubusikan ke banyak Wilayah Idonesia dan Luar Negeri dalam pesanan.  Pemesan jamur ini bisa melakukan metode Preorder dahulu kata Eti.

Tetapi dari sekian banyak keistimewaan yang kami miliki kami juga memiliki beberapa halangan dalam proses pembudidayaan ini khususnya dalam pengiriman hasil Budidaya dalam bentuk jamur segar ke Luar Provinsi, Sebab dalam pengiriman tidak bisa memakan waktu lama karena bisa membuat jamur Busuk, kami berharap ada metode baru yang lebih efektif dalam pengiriman ini dari pemerintah.

Baca Juga: Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Merupakan Hak Masyarakat

Pungkasnya Eti menyampaikan bahwa pintu kampung jamur Payolinyam selalu terbuka bagi semua orang yang mau tau tentang pembudidayaan Jamur tiram ini, karena kami selalu berharap kaum Ibu,makin produktif Di era sekarang.(*)