Oleh: NS Muthmainnah M.Kep
Dosen Fakultas Keperawatan Unand
Hari
kanker payudara sedunia diperingati tanggal 19 Oktober setiap tahunnya. Kanker
payudara adalah salah satu penyakit yang paling mematikan pada wanita. Kanker
payudara umumnya terbagi dalam 2 kategori yaitu invasif dan non-invasif. Kanker
payudara invasif adalah kanker payudara yang berkembang pada sel-sel pembentuk
saluran payudara atau disebut duktal invasif. Pada jenis kanker ini dapat menyebar
di luar payudara. Kanker payudara non-invasif biasanya ditemukan melalui
mamografi (alat yang berguna memeriksa payudara menggunakan sinar X dengan
dosis rendah) karena jarang menimbulkan benjolan. Jenis ini disebut prakanker.
Jenis
yang paling banyak dari kanker ini adalah ductal karsinoma in situ (kanker
payudara yang menyerang jaringan saluran susu). Jenis kanker ini bersifat jinak
dan belum menyebar. Gejala kanker payudara adalah terasa benjolan di payudara
dan sering kali tidak berasa nyeri,keluar cairan dari puting, terdapat perubahan
tekstur kulit payudara, kulit payudara mengeras dengan permukaan seperti kulit
jeruk, terdapat cekungan ataupun tarikan di kulit payudara dan luka pada bagian
payudara yang tidak sembuh.
Penyebab pasti kanker payudara belum diketahui, namun
faktor resiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara yaitu tidak
pernah menyusui anak, diantara anggota keluarga ada yang menderita kanker
payudara, merokok dan terpapar asap rokok (perokok pasif), pola makan yang
buruk (tinggi lemak dan rendah serat serta mengandung zat pengawet/pewarna),
haid pertama kurang dari umur 12 tahun, berhenti haid setelah umur 50 tahun,
melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun dan pernah mengalami operasi
payudara yang disebabkan oleh tumor jinak atau tumor ganas.
SADARI merupakan singkatan dari Periksa Payudara Sendiri. Cara memeriksanya dengan 6 langkah yaitu Langkah pertama, amati dengan teliti payudara di muka cermin tanpa berpakaian dengan kedua tangan di angkat ke atas kepala, perhatikan bila ada benjolan, perubahan bentuk pada kulit dan putting serta payudara secara keseluruhan (amati dengan teliti karena kita yang mengenal tubuh kita).
Langkah kedua, rapatkanlah telapak tangan dengan kuat sehingga payudara menonjol ke depan dan amati kembali apakah ada benjolan, kulit mengerut seperti kulit jeruk atau cekungan seperti lesung pipi dan puting susu yang tertarik ke dalam. Langkah ketiga, pencet dan urutlah pelan-pelan daerah di sekitar puting sampai ke arah ujung puting dan amatilah apakah keluar cairan yang tidak normal seperti putih kekuning-kuningan yang terkadang bercampur darah seperti nanah (pada wanita menyusui bedakan dengan ASI).
Langkah keempat, pada posisi
berbaring letakkan bantal di belakang punggung, tangan kanan diletakkan di
belakang kepala dan gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara sebelah kanan.
Langkah kelima, rabalah dengan ujung dari tiga jari tengah yang dirapatkan
lakukan memutar dengan tekanan lembut tetapi mantap, dimulai dari pinggir luar
sampai ke puting dengan mengikuti arah jarum jam. Langkah keenam, lakukan hal
yang sama seperti pada langkah 4 dan 5 tetapi dengan tangan kiri di bawah
kepala sedangkan tangan kanan meraba payudara kiri.