Wahyudi Thamrin

Pemanfaatan Mikroorganisme Lokal


Jika kita bergelut dengan tanam menaman tanaman baik dirumah ataupun dikebun, skala kecil ataupun skala besar mungkin tidak akan asing lagi dengan istilah kompos. Biasanya sering digunakan sebagai tambahan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan. Seperti yang kita tahu, kompos merupakan hasil dari pelapukan bahan organik karena adanya interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut. Nah, salah satu mikroorganisme tersebut bisa bersumber dari bahan-bahan organic pula yang dikenal dengan istilah Mol. Mol atau Mikroorganisme lokal merupakan mikroorganisme yang terbuat dari bahan-bahan alami sebagai medium berkembangnya mikroorganisme yang berguna untuk mempercepat penghancuran bahan organik (proses dekomposisi menjadi kompos/pupuk organik). Di samping itu juga dapat berfungsi sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman, yang dikembangkan dari mikroorganisme yang berada di tempat tersebut.

Secara umum, mikroba yang terkandung dalam MOL adalah Bakteri fotosintetik yang merupakan bakteri bebas yang mensintesis senyawa nitrogen, gula dan substansi bioaktif lainnya. Hasil metabolit yang diproduksi dapat diserap langsung oleh tanaman dan tersedia sebagai substrat untuk perkembangan mikroorganisme yang menguntungkan serta bakteri Lactobacillus sp yang berfungsi untuk mengurai bahan organik dengan cepat. Streptomycetes sp mempunya fungsi dalam menghasilkan streptomisin yang bersifat racun terhadap hama penyakit yang merugikan. Ragi (yeast) Berfungsi dalam pembelahan sel mikroorganisme yang menguntungkan seperti actinomycetes dan bakteri asam laktat serta Actinomycetes yang berfungsi untuk menekan jamur dan bakteri berbahaya dengan cara menghancurkan khitin.

Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan dan sebagai agens pengendali hama dan penyakit tanaman. Peranan MOL dalam kompos selain sebagai penyuplai nutrisi juga berperan sebagai komponen bioreaktor yang bertugas menjaga proses tumbuh tanaman secara optimal. Fungsi dari bioreaktor sangatlah kompleks, fungsi yang telah teridentifikasi antara lain adalah penyuplai nutrisi melalui mekanisme eksudat, kontrol mikroba sesuai kebutuhan tanaman, bahkan kontrol terhadap penyakit yang dapat menyerang tanaman.

MOL juga memiliki manfaat lain, yaitu : 1.Memperbaiki  sifat  fisik,  kimia,  dan biologis tanah 2.Menyediakan    unsure    hara    yang dibutuhkan tanaman 3.Menyehatkan tanaman, meningkatkan    produksi    tanaman, dan menjaga kestabilan produksi 4.Menambah      unsure   hara   tanah dengan  cara  disiramkan  ke  tanah, tanaman,    atau    disemprotkan    ke daun. 5.Mempercepat  pengomposan  sampah organic atau kotoran hewan.

Pembuatan MOL dapat menggunakan bahan-bahan limbah yang mudah didapatkan seperti, buah dan sayur-sayuran, rebung bambu, dan limbah lainnya. Bahan utama MOL terdiri dari beberapa komponen, yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. Bahan lokal yang dapat dijadikan sebagai sumber karbohidrat dan glukosa dalam pembuatan MOL seperti air cucian beras, nasi bekas, cairan gula merah, cairan gula pasir, air kelapa/nira, dan molase. Sedangkan sumber mikroorganisme didapat dari limbah pertanian, sampah organik, dan limbah peternakan.

Penulis: Obel SP.MP
Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand