Salingkaluak.com,- Kotoran atau sisa metabolisme dari ternak seperti ayam memang seringkali meresahkan karena dapat menimbulkan bibit penyakit dan bau yang tidak sedap. Hal ini menjadi permasalahan jika peternakan ayam terletak didekat pemukiman warga. Polusi air dan udara dapat ditimbulkan dari akibat limbah kotoran ayam. Belum ditemukannya penanggulangan masalah yang efektif untuk limbah ayam pun menyebabkan bebrapa permasalahn pada lingkungan sekitar. Emisi gas Methana (CH4)dan Amonia (NH3) yang dihasilkan oleh kotoran ayam menimbulkan bau yang tak sedap yang dapat menganggu kenyamanan lingkungan masyarakat sekitar. Namun sebaliknya, kotoran ayam tersebut dapat digunakan sebagai pupuk bagi tanaman.
Pupuk kotoran ayam merupakan salah satu contoh jenis pupuk organic yang dapat digunakan sebagai penambah unsur hara dalam tanah yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk kotoran ayam diketahui dapat memperbaiki kesuburan tanah dengan cara memperbaiki sifat fisik tanah, seperti meningkatkan kemampuan menahan air, memantapkan agregat dan struktur tanah serta memperbaiki aerasi tanah, memperbaiki sifat kimia tanah seperti kemampuan tanah dalam tukar kation, ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Kandungan N, P, K dalam pupuk kandang tidak terlalu tinggi, tetapi dapat memperbaiki permeabilitas tanah, porositas, struktur tanah, daya menahan air dan kandungan kation tanah.
Pupuk kandang ayam memiliki kandungan pH 6,8, C-organik 12,23%, N-total 1,77%, P2O5 27,45 % dan K2O 3,21%. Pemberian beberapa dosis pupuk kotoran ayam mampu meningkat-kan N di dalam tanah karena bahan organik dari pupuk kotoran ayam merupakan makanan bagi mikroorganisme tanah yang sebagian terdapat mikroorganisme pengikat N. Pemberian pupuk kotoran ayam pada tanah masam dapat menurunkan fiksasi P oleh kation asam di dalam tanah, sehingga ketersediaan P dalam tanah meningkat.. Pupuk kotoran ayam juga mengandung banyak unsur hara makro seperti Ca, Mg, S, N, P, dan K.
Pupuk kandang ayam memiliki unsur hara yang lebih besar daripada jenis ternak lain. Hal ini disebabkan karena kotoran padat pada hewan ternak tercampur dengan kotoran cairnya sehingga pupuk kandang kotoran ayam memiliki nilai hara yang tinggi. Untuk membuat pupuk kotoran ayam yang berbentuk cair, bahan yang digunakan untuk yaitu 1 kg kotoran ayam kering, 2 liter air kelapa, 3 liter air cucian beras, 3 gram gula merah. Semua bahan tersebut diaduk sampai rata dan dimasukkan dalam ember dan ditutup rapat. Setiap 24 jam larutan diaduk untuk menghilangkan gas selama 3 hari, kemudian ditutup hingga 14 hari. Pupuk kandang ayam cair jika sudah berwarna coklat dan berbau wangi berarti siap digunakan. Sedangkan pupuk kandang ayam padat yang digunakan yaitu ayam kampung. Kotoran ayam diletakkan dalam wadah tertutup dan dibiarkan sampai kering dan tidak berbau.
Beberapa beberapa kelebihan dari pupuk kotoran ayam yang apabila sudah dikomposkan, antara lain yaitu pupuk kompos dari kotoran ayam kaya akan 3 nutrisi penting yang dibutuhkan tanaman untuk masa pertumbuhan. Kandungan tersebut berupa Nitrogen, Fosfor, serta Kalium. Sifatnya lebih alami serta aman digunakan dari pada pupuk kimia yang berbahaya untuk lingkungan, menjaga kelembapan akar tanaman sehingga proses pertumbuhan tanaman lebih stabil dan tahan terhadap hama, menyuburkan dan memperbaiki kualitas tanah tanpa meninggalkan efek burukdikemudian hari dan bahan kotoran ayam mudah diperoleh serta bisa juga dikombinasikan dengan bahan kompos lainnya serta tidak menimbulkan bau busuk dan tidak mencemari lingkungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kotoran ayam dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur. Jumlah pemberian pupuk kandang ayam ratarata yang biasa diberikan di Indonesia berkisar 20-30 ton/ha. Apabila pemberian dosis pupuk kandang berkurang akan mengakibatkan pertumbuhan bibit kopi arabika semakin rendah. Menurut Widowati et al. (2004), pemberian pupuk kandang ayam menghasilkan produksi tertinggi pada tanaman sayuran selada pada tanah andosol Cisarua dengan takaran optimum ± 25 ton/ha. Demikian pula hasil penelitian Suastika et al.,(2005) diperoleh hasil yang sama dimana pemberian pupuk kandang ayam takaran 1 ton/ha pada tanah Oxisol Pleihari menghasilkan 4,21 ton/ha jagung. Sedangkan menurut Susanti (2007), tanaman kolesum yang ditanam menggunakan benih yang diberi pupuk kandang ayam 15 ton/ha memiliki jumlah cabang tertinggi dan meningkatkan tajuk tanaman kolesum sebesar 34,15% dibandingkan tanpa pemupukan.
Penulis: Obel SP.MP
Dosen Prodi Agroteknologi Fak Pertanian Unand