Penerapan sistem mina padi akan menjadi salah satu Solusi pada permasalahan ini, Dimana dengan diterapkannya sistem ini akan memberikan keuntungan di bidang pangan dan perikanan, karena bergerak bersama. Mina padi dapat meningkatkan produktivitas secara ekologis. Menciptakan hubungan symbiosis mutualisme antara padi, ikan, air dan tanah untuk mencapai keseimbangan ekologis.
Selain beras sebagai kebutuhan pokok dari sektor pertanian, ikan juga menjadi komoditi unggulan di sektor perikanan.
Jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk pada 2010 mencapai 237 juta jiwa sedangkan pada 2020 meningkat menjadi 270 juta jiwa. Peningkatan terjadi sebesar 1,25% persen per tahun. Laju pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor kematian dan imigrasi. Peningkatan jumlah penduduk tersebut dapat mempengaruhi lahan pertanian yang berdampak pada produksi beras. Ketersediaan lahan pertanian yang semakin menurun disebabkan alih fungsi lahan menjadi permukiman maupun industry.
Hubungan ini sangat menguntungkan di mana, hama padi merupakan pakan alami bagi ikan sehingga hama padi akan berkurang. Keuntungan untuk ikan, di mana ikan dapat memakan tumbuhan-tumbuhan ekcil (gulma) sehingga pakannya tercukupi. Menurut FAO, dengan adanya sistem mina pagi, membuat pertanian menjadi sesuatu yang mearik terutama bagi generasi muda dan dapat meningkatkan pendidikan generasi muda khsusnya bidang pertanian dan perikanan. Keuntungan lainnya pada pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kesadaran bersama untuk tidak menggunakan bahan kimia yang dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati.
Mina padi merupakan pilihan yang tepat dala program diversifikasi. Karena sistem ini merupakan sistem yang efisien dalam mengurangi biaya. Sistem ini dapat mengurangi biaya produksi dalam pemeliharaan padi karena mengurangi penggunaan pestisida dan menekan pertumbuhan rumput. Selain menekan biaya produksi dari padi, pemeliharaan ikan juga menekan biaya dari segiproduksinya. Hal ini disebabkan karena untuk penyediaan lahan, pengairan dan pengolahan tanah sudah termasuk dalam biaya pemeliharaan padi.
Meningkatkan hasil setara padi dan distribusi pendapatan. Melalui mina padi, sumber pendapatan petani tidak hanya dari padi tetapi juga dari yang bisa sering dipanen. Dengan demikian, minapadi selain memperkuat dan meningkatkan sumber dan besarnya pendapatan petani, sekaligus juga meningkatkan sumber dan besarnya pendapatan petani, sekaligus juga mennigkatkan distribusi pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Minapadi juga mendukung peningkatan ragam protein hewani, serta menyediakan lapangan kerja baru. Kegiatan minapadi akan menciptakan usaha baru seperti usaha pendederan bibit ikan, usaha pemasaran ikan dan juga pengolahan ikan.
Dari sisi lingkungan, minapadi mampu menekan Emisi Gas Metan. Dengan pola mina padi produksi gas metan yang dibuang dari sisa pemupukan berkurang. Gas metan yang dihasilkan dari minapadi hanya 57,3% kg/ha/musim, sementara monokultur padi menghasilkan gas metan 66,6 kg/ha/musim. Penurunan itu akan semakin nyata jika minapadi ditambah 2 ton/ha azolla, Dimana gas metan yang dihasilkan hanya 45,0 kg/ha/musim.