Pentingnya Literasi Kesehatan Terkait Resiko Penyakit Jantung



Oleh: Ns.Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas 

Literasi kesehatan merupakan kemampuan individu untuk memperoleh, memproses, dan memahami informasi kesehatan dasar serta layanan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan kesehatan yang tepat. 

Literasi kesehatan yang baik sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang penyakit, serta untuk mendorong perilaku kesehatan yang positif. Namun, literasi kesehatan yang terbatas seringkali dikaitkan dengan berbagai outcome kesehatan yang buruk.

Sebuah studi kohort di Amerika Serikat menunjukkan bahwa literasi kesehatan yang rendah berhubungan dengan rendahnya kesadaran terkait fibrilasi atrium pada pasien penyakit jantung. 

Hal ini berarti pasien dengan literasi kesehatan yang rendah cenderung kurang memahami gejala, faktor risiko, dan pentingnya pengobatan fibrilasi atrium, yang pada akhirnya dapat berakibat pada manajemen penyakit yang kurang optimal dan meningkatnya risiko komplikasi. 

Studi lain juga menemukan bahwa literasi kesehatan yang buruk berkaitan dengan rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam memahami penyakit gagal jantung. Kurangnya pemahaman tentang kondisi kesehatan ini dapat menghambat individu dalam mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan, mengidentifikasi gejala awal, dan mencari perawatan medis tepat waktu.

Sebuah studi yang dilakukan tim riset dari Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang melibatkan 288 responden yang merupakan pegawai wanita di Universitas Andalas. 

Studi ini bertujuan mengidentifikasi literasi kesehatan terkait resiko penyakit jantung pada wanita yang diukur menggunakan HLS-EU_Q16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata skor HLS-EU_Q16 adalah 14,32 dengan standar deviasi sebesar 2,593. Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai wanita di Universitas Andalas memiliki literasi kesehatan yang memadai terkait resiko penyakit jantung. 

Skor pada masing-masing domain HLS-EU-Q16 juga menunjukkan bahwa literasi yang memadai untuk setiap domain mencakup pelayanan kesehatan (0,92), pencegahan penyakit (0,83) dan promosi kesehatan (0,93). dengan standar deviasi 0,255.

Hal ini menunjukkan bahwa responden cenderung lebih baik dalam memahami informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan promosi kesehatan, seperti akses layanan kesehatan, gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit melalui pola makan yang baik dan aktivitas fisik. 

Namun responden cenderung memiliki kesulitan dalam memahami informasi yang berkaitan dengan pencegahan penyakit, seperti vaksinasi, skrining kesehatan, dan identifikasi faktor risiko penyakit. Perbedaan literasi kesehatan antar domain ini menunjukkan adanya kebutuhan untuk intervensi yang lebih fokus dan spesifik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam aspek-aspek tertentu dari kesehatan.

Meningkatkan literasi kesehatan, khususnya terkait penyakit jantung pada populasi wanita, adalah langkah krusial untuk mencegah dan mengelola penyakit ini secara efektif. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan:

.Edukasi Publik melalui Kampanye Kesehatan

Kampanye Media Massa: Menggunakan televisi, radio, koran, dan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang penyakit jantung, faktor risiko, gejala, dan langkah-langkah pencegahannya.

Materi Edukasi yang Menarik: Penggunaan infografis, video pendek, dan animasi yang menarik dan mudah dipahami untuk menyampaikan pesan kesehatan.

·Peningkatan Akses Informasi di Fasilitas Kesehatan

Brosur dan Poster: Menyediakan brosur dan poster edukatif di klinik, rumah sakit, dan pusat kesehatan masyarakat yang berisi informasi penting tentang penyakit jantung pada wanita.

Sesi Edukasi Pasien: Mengadakan sesi edukasi rutin di fasilitas kesehatan yang melibatkan dokter, perawat, dan ahli gizi untuk memberikan informasi langsung kepada pasien dan keluarga mereka.

·Pelatihan untuk Penyedia Layanan Kesehatan

Pelatihan Komunikasi: Melatih tenaga kesehatan untuk berkomunikasi secara efektif dan sederhana, memastikan bahwa informasi yang disampaikan mudah dimengerti oleh pasien.

Peningkatan Kompetensi Profesional: Program pelatihan lanjutan bagi tenaga kesehatan tentang penyakit jantung pada wanita, sehingga mereka dapat memberikan edukasi yang tepat dan berbasis bukti.

·Penggunaan Teknologi Digital

Aplikasi Kesehatan: Mengembangkan aplikasi mobile yang memberikan informasi tentang penyakit jantung, pengingat untuk check-up rutin, dan tips gaya hidup sehat.

Telemedicine: Memanfaatkan layanan telemedicine untuk konsultasi dan edukasi pasien, terutama bagi mereka yang memiliki akses terbatas ke fasilitas kesehatan.

·Kolaborasi dengan Komunitas dan Organisasi Non-Pemerintah

Program Edukasi di Komunitas: Mengadakan program edukasi kesehatan di komunitas, bekerja sama dengan organisasi wanita, kelompok keagamaan, dan sekolah.

Pemberdayaan Relawan Kesehatan: Melatih relawan kesehatan di komunitas untuk menyebarkan informasi dan memberikan dukungan kepada wanita mengenai kesehatan jantung.

·Penelitian dan Pengumpulan Data

Penelitian Berbasis Komunitas: Melakukan penelitian untuk memahami tingkat literasi kesehatan wanita terkait penyakit jantung, serta hambatan yang mereka hadapi dalam mengakses informasi kesehatan.

Evaluasi Program: Mengumpulkan data untuk mengevaluasi efektivitas program edukasi dan intervensi yang telah dilakukan, serta membuat penyesuaian berdasarkan temuan tersebut.

·Promosi Gaya Hidup Sehat

Program Gizi dan Olahraga: Mengadakan program diet sehat dan aktivitas fisik yang dirancang khusus untuk wanita, termasuk kelas memasak sehat, klub olahraga, dan sesi yoga atau pilates.

Kesadaran Tentang Stres: Mengedukasi tentang manajemen stres dan kesehatan mental, yang merupakan faktor penting dalam pencegahan penyakit jantung.

Dengan mengimplementasikan berbagai upaya ini, diharapkan literasi kesehatan terkait penyakit jantung pada wanita dapat meningkat secara signifikan. Peningkatan literasi kesehatan akan memungkinkan wanita untuk lebih memahami risiko penyakit jantung, mengenali gejala lebih awal, dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif, karena upaya untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat sangat penting untuk mencapai outcome kesehatan yang lebih baik dan mengurangi beban penyakit dalam masyarakat.