Kemanakah Sapi Di Breeding Farm Payakumbuh Setelah Tergusur?
Payakumbuh --- Salah satu imbas dari berakhirnya izin penggunaan sementara TPA Regional terhitung 31 Mei 2024, Pemerintah Kota Payakumbuh mengalihkan penggunaan lahan breeding farm sebagai tempat pengelolaan sampah yang baru dengan cara mengalihkan aset breeding farm tersebut dari Dinas Pertanian Kota Payakumbuh ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh.
Tentu saja, membuat sapi-sapi milik Pemko Payakumbuh yang dipelihara di breeding farm harus tergusur keluar atau dialihkan ke tempat lain, dari keterangan Dinas Pertanian Kota Payakumbuh, mereka memanfaatkan kandang masyarakat, karena kandang milik pemko tidak ada lagi.
Plt. Kepala Dinas Pertanian Kota Payakumbuh Ipendi didampingi Kabid Peternakan Sujarmen dan Kepala UPTD Breeding Farm Rahadiansyah, Senin (21/4) mengatakan populasi sapi pada saat breeding farm diserahkan dari Dinas Pertanian ke Dinas LH pada pertengahan 2024 lalu ada sebanyak 32 ekor.
"Sekarang populasi sapi yang ada sebanyak 10 ekor, yang terhitung aset 3 dan terhitung persediaan 7. Mereka dipelihara dengan menyewa kandang warga. Sementara 22 ekor sudah dilelang," ujarnya.
Ipendi menjelaskan, setelah pemko melelang sapi, UPTD membeli 7 sapi untuk persediaan, jadi tidak terhitung aset.
"Alasan sapi dilelang karena UPTD adalah tempat pembibitan, setelah diperiksa sapi-sapinya ada gangguan reproduksi. Meskipun dipelihara, mereka tidak beranak, maka diputuskan untuk dilelang," ujarnya.
Dengan sudah tidak memiliki gedung breeding farm, Pemko Payakumbuh, seiring perubahan renstra, akan ada perubahan manajemen.
"Untuk kedepannya sedang dibahas di tingkat dinas bagaimana kelanjutan Breeding Farm yang dikelola UPTD Pembibitan dan Pakan Ternak, konsep dinas nanti akan dibicarakan di tingkat Pemko Payakumbuh," ujarnya.
Diketahui, awal di bangun dulu, jumlah sapi di UPTD breeding farm ini ada 125 ekor. (FS)